Emas berpotensi menghadapi tekanan jual teknis yang solid setelah emas terpental saat menguji resistensi di $2.000 per ounce pada awal minggu. Penurunan yang terjadi, disatu sisi akan membuka peluang beli di harga yang lebih murah sementara tren kenaikan harga masih terjaga.
Pasar emas saat ini mencoba untuk bertahan diatas level support di sekitar $1.960 per ounce. Ada keyakinan bahwa meski kisaran ini tertembus, logam mulia masih tetap berada di jalur untuk mencetak rekor tertinggi sepanjang masa selama harga tetap di atas rata-rata tren di $1.888 per ounce.
Dalam kerangka waktu harian, mingguan, dan bulanan sekalipun emas masih menunjukkan potensi kenaikannya di tahun ini. Oleh karena itu setiap penurunan yang terjadi, di dekat $1,950 sebagaimana saat ini adalah membuka peluang beli. Target pergerakan terlihat bahwa harga emas siap mencetak rekor harga tertingginya pada $2,175 per troy ons.
Melihat gambaran teknis emas, gerak harga membentuk pola bullish cup and handle. Dimana dalam waktu dekat, terlihat pergerakan harga sedikit lelah. Sejauh ini harga masih memiliki level support antara $1.940 – $1.950 per ons.
Logam mulia menjadi salah satu komoditas dengan kinerja terbaik untuk tahun ini. Emas memegang support kritis karena USD mencapai level tertinggi dua tahun dan imbal hasil obligasi naik hampir 3%. Perlu sebuah terobosan harga lebih tinggi untuk mengonfirmasi kenaikan lebih lanjut.
Sejauh ini, diyakini bahwa sentiment bullish pada emas masih terjaga dengan kenaikan terdekat berusaha menjangkau rekor tertinggi 2021 di $2.078. Namun, mereka mencatat bahwa risikonya masih rendah. Setidaknya dalam masa 1-2 bulan ke depan akan ada aksi jual. Lebih-lebih bila harga menerobos level support yang dapat mengincar kembali harga $1.840.
Pelaku pasar perlu mengantisipasi kemungkinan double top dan penurunan besar, meskipun harga emas memiliki ruang untuk tetap bergerak terhadap dolar AS.