ESANDAR – Indeks sentimen konsumen Amerika Serikat (AS) merosot ke posisi 99,1 pada bulan Januari. University of Michigan memaparkan data awal indeks sentimen konsumen A.S. yang turun ke angka 99,1, dari 99,3 pada bulan sebelumnya. Padahal para ekonom justru memperkirakan terjadinya kenaikan, sebagaimana disurveri oleh MarketWatch yang memperkirakan adanya kenaikan di angka 99,6.
Indikator sentimen mencakup bagaimana konsumen melihat keuangan pribadi mereka serta kondisi bisnis dan pembelian. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa pasar kerja yang sehat dan pasar saham yang meningkat memperkuat kepercayaan konsumen. Namun perkembangan ini masih datar-datar saja, sebagaimana tercermin dari indek sentimen konsumen tersebut. Angkanya mendekati konsensus.
Hasil yang demikian ini disambut baik oleh The Fed, dimana mereka berekspektasi inflasi masih pada angka 1-tahun, dan 5-ke-10 tahun ke depan berdetak lebih tinggi menjadi 2,5%. Penurunan ekspektasi inflasi akan menyulitkan Federal Reserve, karena akan menyarankan konsumen memperkirakan pertumbuhan yang lemah di masa depan.
Paska rilisan ini, bursa saham AS, baik S&P 500 , DJIA, secara naik moderat dan mencapai rekor tertinggi harian pada hari Jumat, setelah indeks utama ditutup pada rekor baru pada di hari Kamis.