Dolar AS Melemah atas Kenaikan klaim pengangguran

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Klaim pengangguran turun tapi Dolar AS tetap lemah. Perdagangan hari Kamis (01/02/2018) meski sempat menguat tipis terhadap para rivalnya pasca pernyataan Federal Reserve, Dolar AS kembali terdesak. Indek Dolar AS turun 0.56% ke 88.65.

Dolar AS turun dengan kuat terhadap sejumlah mata uang utama meskipun sebagian besar data ekonomi terlihat optimis sementara kenaikan euro dan franc Swiss yang tajam menambah momentum penurunan mata uang AS.

Indeks manajer pembelian manufaktur dari ISM periode Desember dilaporkan berada di 59,1, mengalahkan perkiraan para ekonom untuk pembacaan 58,8, sementara pesanan baru pada bulan Desember turun menjadi 65,4 dibandingkan dengan 67,4 sebulan yang lalu.

Meski ada beberapa kelemahan dalam data ISM, pelaku pasar tetap yakin bahwa ekonomi AS akan mampu melanjutkan jalur pertumbuhannya. Wells Fargo mengatakan bahwa data ISM tersebut menunjukkan pesanan tertunda dan waktu pengiriman pemasok meningkat selama satu bulan, menunjukkan momentum baru-baru ini akan berlanjut dalam waktu dekat.

Laporan data tenaga kerja bulanan yang diawasi lebih ketat, Departemen Tenaga Kerja merilis sebuah laporan yang menunjukkan sedikit penurunan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS dalam pekan yang berakhir 27 Januari. Laporan tersebut mengatakan bahwa klaim pengangguran awal turun menjadi 230.000, turun 1.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya yang mencapai 231.000.

Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran meningkat menjadi 238.000 dari 233.000 yang awalnya dilaporkan pada minggu sebelumnya. Rata-rata pergerakan empat minggu yang kurang stabil juga turun ke 234.500, turun 5.000 dari rata-rata revisi revisi minggu lalu 239.500. Departemen Tenaga Kerja mencatat prosedur pengambilan klaim di Puerto Riko dan Kepulauan Virgin masih belum normal.

Sementara itu, laporan tersebut mengatakan bahwa klaim terus berlanjut, sebuah pembacaan mengenai jumlah orang yang menerima bantuan pengangguran terus berlanjut meningkat sebesar 13.000 menjadi 1.953 juta pada pekan yang berakhir pada tanggal 20 Januari.

Pada Jumat malam WIB, Departemen Tenaga Kerja dijadwalkan untuk merilis sebuah laporan terpisah mengenai situasi ketenagakerjaan di bulan Januari. Pekerjaan diperkirakan akan meningkat 180.000 pekerjaan pada bulan Januari setelah naik sebanyak 148.000 pekerjaan di bulan Desember. Tingkat pengangguran diperkirakan bertahan di 4,1 persen.

Serangkaian data ekonomi AS yang bullish belakangan ini ternyata tidak menyebabkan pembalikan arah dolar AS karena mata uang saingannya seperti euro terus mengumpulkan permintaan pasar di tengah harapan bahwa European Central Bank (ECB) semakin mendekati akhir dari program pelonggaran kuantitatifnya.

Pasangan AUDUSD terpantau sempat melemah di 0.7986 level terendah baru harian. Namun dapat melambung selama sesi Amerika untuk menutup seluruh hari dengan sekitar 15 pips dibawah level penutupan sebelumnya. Perdagangan EURUSD menjadi salah satu pasangan mata uang dengan pergerakan terbaik pada hari Kamis setelah meningkat lebih dari 120 pips dari posisi terendah harian untuk menembus di atas area resistance 1.2500. Dalam beberapa transaksi terakhir di sesi AS, EURUSD memang terpantau terus bergerak ke atas. Hal ini tak lepas karena dolar AS terus memberikan keuntungan yang terinspirasi dari Fed. Fokus investor beralih ke laporan gaji nonfarm, yang diperkirakan akan menunjukkan ekonomi AS menambahkan 181 ribu pekerjaan baru di bulan Januari.

Sementara itu pasangan GBPUSD terpantau membukukan kenaikan ketiga beruntun ditengah sejumlah rilisan data AS yang mayoritas positif tidak dapat mengangkat dollar AS lebih kuat. Pergerakan pasangan ini sedikit banyak dipengaruhi oleh perkembangan negosiasi Brexit terbaru, Uni Eropa telah merancang pedoman mengenai periode transisi setelah Brexit sampai Desember 2020.

Dolar AS dalam perdagangan USDJPY terpantau menguat ke level tertinggi 109.74 pada hari Kamis, mencapai level tertinggi dalam 6 hari meskipun kehilangan momentum dan setelahnya memasuki fase konsolidasi jelang akhir sesi AS. USD/JPY menguat untuk hari kedua berturut-turut. Namun, pasangan ini gagal untuk menghapus area resistance 109.75 ditengah sejumlah data AS yang dirilis mayoritas positif.

USDCHF melanjutkan tren turunnya hingga ditutup negatif 0,53% di Fr0,9261 dan USDCAD stabil di jalur turun hingga berakhir negatif 0,40% di $1,2263 karena kenaikan harga minyak mendukung penguatan loonie terhadap Dolar AS. (Lukman Hqeem)