Kenaikan Klaim Pengangguran Mendorong Harga Emas Naik

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga komoditi emas mengalami kenaikan pada perdagangan Kamis (01/02/2018). Penurunan klaim pengangguran AS tidak membuat Dolar AS naik, akibatnya harga Emas kembali naik. Logam mulia berakhir diharga $1.348,65 atau lebih tinggi 0,28%, meski sempat naik ke $1.350,80.

Sementara itu, sesuai dengan perkiraan bahwa The Federal Reserve memilih untuk mempertahankan suku bunga. The Fed juga menaikkan pandangannya terhadap inflasi dan menyatakan akan menaikkan suku bunga secara bertahap. Setidaknya mereka akan menaikkan tiga kali lipat tahun ini.

Data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan, pengangguran yang lebih rendah dan upah yang lebih tinggi akan memberi sinyal kekuatan yang semakin pada ekonomi AS dan pada gilirannya dapat memperkuat dolar AS dan memberi tekanan kepada harga emas.

Laporan data tenaga kerja bulanan yang diawasi lebih ketat, Departemen Tenaga Kerja merilis sebuah laporan pada hari Kamis. Tanpa diduga menunjukkan sedikit penurunan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS dalam pekan yang berakhir 27 Januari.

Laporan tersebut mengatakan bahwa klaim pengangguran awal turun menjadi 230.000, turun 1.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya yang mencapai 231.000. Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran meningkat menjadi 238.000 dari 233.000 yang awalnya dilaporkan pada minggu sebelumnya. Rata-rata pergerakan empat minggu yang kurang stabil juga turun ke 234.500, turun 5.000 dari rata-rata revisi revisi minggu lalu 239.500. Departemen Tenaga Kerja mencatat prosedur pengambilan klaim di Puerto Riko dan Kepulauan Virgin masih belum normal.

Sementara itu, laporan tersebut mengatakan bahwa klaim terus berlanjut, sebuah pembacaan mengenai jumlah orang yang menerima bantuan pengangguran terus berlanjut meningkat sebesar 13.000 menjadi 1.953 juta pada pekan yang berakhir pada tanggal 20 Januari.

Pada Jumat malam WIB, Departemen Tenaga Kerja dijadwalkan untuk merilis sebuah laporan terpisah mengenai situasi ketenagakerjaan di bulan Januari. Pekerjaan diperkirakan akan meningkat 180.000 pekerjaan pada bulan Januari setelah naik sebanyak 148.000 pekerjaan di bulan Desember. Tingkat pengangguran diperkirakan bertahan di 4,1 persen.

Indeks mata uang AS beringsut lebih rendah meskipun setelah The Fed mengisyaratkan keyakinannya tentang inflasi dan pertumbuhan di ekonomi AS, memperkuat pandangan pasar bahwa bank itu akan menaikkan suku bunga acuannya beberapa kali di tahun ini.

Kekhawatiran terhadap tingginya inflasi umumnya meningkatkan harga emas, yang dipandang sebagai aset pengaman terhadap kenaikan harga. Namun ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi membuat emas menjadi kurang atraktif karena tidak memberikan bunga.

Emas menguat 3,2 persen pada Januari karena dolar AS jatuh ke posisi terendah tiga tahun terhadap sejumlah mata uang utama. Harga emas mencapai puncak 17 bulan di $1.365,90 pada 25 Januari. (Lukman Hqeem)