Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga Emas terindikasi menguat kembali pada hari Senin setelah menyentuh tonggak sejarah di minggu lalu, karena ketegangan geopolitik, kekhawatiran tentang tarif yang meningkatkan ketegangan perdagangan, dan meningkatnya harapan pemotongan suku bunga dari Federal Reserve terus memicu permintaan safe haven.

Pada perdagangan emas di pasar spot, harga naik 0,2% pada $2.989,79 per ons pada pukul 07:58 WIB. Emas batangan naik di atas level penting $3.000/ons untuk mencapai rekor tertinggi di $3.004,86 pada hari Jumat. Harga emas di bursa berjangka AS turun 0,1% menjadi $2.997,30.

Dikabarkan bahwa AS akan terus menyerang Houthi Yaman sampai mereka mengakhiri serangan terhadap pengiriman, kata menteri pertahanan AS pada hari Minggu. Pernyataan ini disampaikan karena kelompok yang berpihak pada Iran itu mengisyaratkan bahwa mereka dapat meningkatkan serangan sebagai tanggapan atas serangan mematikan AS sehari sebelumnya.

Serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 15 warga Palestina di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, lapor Kementerian Kesehatan di Gaza pada hari Minggu, saat mediator Arab dan AS bekerja untuk menopang gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas.

Disisi lain, “Tidak ada jaminan” bahwa tidak akan ada resesi di Amerika Serikat, meskipun mungkin ada penyesuaian, kata Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Minggu.

Sentimen konsumen AS anjlok ke level terendah hampir 2-1/2 tahun pada bulan Maret dan ekspektasi inflasi melonjak di tengah kekhawatiran bahwa tarif besar-besaran Presiden Donald Trump, yang telah memicu perang dagang, akan meningkatkan harga dan melemahkan ekonomi.

Emas yang dipandang sebagai asset lindung nilai terhadap risiko politik dan inflasi, telah naik harganya sekitar 14% sepanjang tahun 2025. Pelaku pasar sekarang menunggu pertemuan kebijakan moneter Fed pada hari Rabu.