Minyak mentah berjangka WTI naik lebih tinggi menjadi $73 per barel pada hari Rabu (03/01/2024), kenaikan harian terbesar sejak pertengahan November. Hal ini didukung oleh kekhawatiran pasokan setelah penutupan ladang minyak di Libya dan berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah. Gangguan pasokan di Libya, dimana protes menyebabkan penutupan ladang minyak terbesar di negara itu, Sharara. Ladang ini telah menghasilkan sekitar 300.000 barel per hari.
Pada hari Selasa, minyak mentah turun hampir 2% karena investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga signifikan oleh bank sentral utama. Meningkatnya pasokan global, terutama dari produsen non-OPEC, dan ketidakpastian prospek permintaan terus membebani pasar.
Ketegangan geopolitik juga menjadi perhatian ketika Iran mengerahkan kapal perang di Laut Merah untuk menantang pasukan AS di jalur perdagangan penting. Selama akhir pekan, helikopter Angkatan Laut AS menghancurkan tiga kapal Houthi yang awaknya berusaha menaiki kapal kontainer di Laut Merah, menewaskan beberapa orang dalam prosesnya.
Stok minyak mentah di AS turun 7,418 juta barel pada pekan yang berakhir 29 Desember 2023, menyusul kenaikan 1,837 juta barel pada minggu sebelumnya dan dibandingkan dengan ekspektasi pasar yang turun 2,967 barel, menurut data dari Buletin Statistik Mingguan API.