ESANDAR, Jakarta – Hubungan dagang antara AS dan mitranya diwarnai dengan ketegangan dan memanas di tahun ini. Hasil positif negosiasi AS dengan Eropa diharapkan bisa terjadi pula dalam hubungan AS dengan Meksiko dan Kanada didalam NAFTA.
Kini AS tampaknya telah berdamai dengan Uni Eropa di minggu ini. Hal ini meningkatkan harapan bahwa hal yang sama bisa berlaku untuk memperbaiki hubungan AS dengan anggota Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), yaitu Kanada dan Meksiko.
Presiden Donald Trump bertemu Jean-Claude Juncker, Presiden Komisi Eropa, di Washington awal pekan ini di mana mereka setuju untuk membuat kesepakatan untuk memperdalam hubungan dagang mereka dengan memecah tarif serta subsidi.
Kedua negara setuju untuk bekerja sama menuju tarif nol, nol hambatan non-tarif, dan nol subsidi pada barang-barang industri non-otomotif. Mereka juga akan bekerja untuk mengurangi hambatan dan meningkatkan perdagangan dalam layanan, bahan kimia, farmasi, produk medis, serta kedelai. Ini akan membuka pasar bagi petani dan pekerja, meningkatkan investasi, dan mengarah pada kemakmuran yang lebih besar baik di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Ini juga akan membuat perdagangan lebih adil dan lebih timbal balik.
Hasil pertemuan ini merupakan nada yang sangat berbeda dari tema proteksionis yang sebelumnya terlihat dalam retorika pejabat AS. Oleh sebab itu, cukup beralasan jika menganggap sesuatu yang serupa akan terjadi dengan Nafta. Pemerintahan Trump diyakini bisa membuat kesepakatan.
Meski telah mencapai kesepakatan, sejumlah pihak masih merasa skeptis dengan langkah yang akan diambil dari hasil pertemuan bilateral tersebut. Pasar akan mencoba menempatkan posisi lebih nyaman dengan menggeser nada dari proteksionisme kepada solusi perdagangan yang saling menguntungkan. Mengingat penghapusan atau meminimalkan gesekan perdagangan dari tarif dan hambatan adalah hal sesuatu hal yang positif dari karakterisasi AS sebelumnya. Dimana menganggap perdagangan adalah permainan zero sum.
Selanjutnya, pasar akan berharap ada pertemuan antar tiga negara NAFTA, guna membahas kesenjangan tariff saat ini.
Sebelumnya Kamis, perwakilan perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan “semoga kita berada di tahap akhir mencapai kesepakatan pada prinsipnya yang akan menguntungkan para pekerja, petani, peternak dan bisnis Amerika”. Lighthizer dikabarkan akan bertemu dengan menteri ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo, serta Yesus Seade yang mewakili pemerintahan presiden terpilih Andrés Manuel López Obrador, atau AMLO dalam waktu dekat ini.
Meksiko, Kanada, dan AS telah menegosiasikan ulang Nafta sejak Agustus tahun lalu, sejauh ini tanpa hasil. Para pelaku pasar telah berharap untuk kesepakatan pada bulan Mei, menjelang pemilihan umum Meksiko, tetapi kecewa.
Pemilu Meksiko memenangkan AMLO dari sayap kiri, dimana kebijakannya akan cenderung melanjutkan dari yang dipimpin pendahulunya, Mereka akan mengambil alih jabatan pada bulan Desember. Namun pemilihan paruh waktu AS pada bulan November akan menjadi rintangan berikutnya. Banyak analis tidak percaya kesepakatan terjadi atau setidaknya dipilih sebelumnya, sehingga kemungkinan besar Nafta 2.0 akan menjadi peristiwa 2019.
Negosiasi ulang pakta perdagangan telah menyuntikkan banyak volatilitas pada Dolar Kanada dan Peso Meksiko pada 2018. Sejak awal tahun mata uang Kanada telah jatuh 3,9% versus greenback, sementara peso tetap naik 5,4% pada periode yang sama. Indeks Dolar Amerika Serikat, DXY, naik 2,8% ditahun ini. (Lukman Hqeem)