Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas beringsut lebih tinggi ke atas $1950 per ons pada Kamis pagi (02/02/2023), setelah Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25bps, seperti yang diharapkan. Harga emas di pasar spot naik 1,2% ke $1.951,43 per ons pada pukul 03:48 WIB, tertinggi sejak pertengahan April 2022. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka, harga emas naik 0,1% pada $1.942,80.

Kenaikan harga emas ditopang oleh kejatuhan Dolar AS yang merosot setelah komentar dari Ketua Fed Powell selama konferensi pers yang tampak lebih dovish. Pedagang sekarang menunggu keputusan kebijakan moneter dari BoE dan ECB yang akan hari ini, dengan ECB ditetapkan untuk mempertahankan sikap hawkish.

Sebagaimana diperkirakan secara luas, bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps. Selain itu, diyakini bahwa Fed akan berhenti menaikkan suku bunga sebelum mulai memangkasnya di semester kedua tahun ini. Emas telah menemukan dukungan yang luar biasa dari penambahan bank sentral dan posisi investor emas meningkat untuk tahap siklus kenaikan ini, menunjukkan bahwa banyak penarik makro telah terjadi dan harga cenderung mencapai puncaknya pada kwartal pertama di tahun 2023.

Pernyataan Powell memberi sentiment bullish. Pasar aset meraung, Dolar AS jatuh ke posisi terendah baru, dan emas melonjak hampir satu persen. Hanya masalah waktu sebelum emas membuat harga tertinggi baru dan setiap penurunan akan dibeli kembali.

Emas dengan harga greenback sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga A.S., yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, dan sebaliknya.