Aktifitas Non Manufaktur AS mengalami

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Dalam kajian terkini, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan bahwa aktifitas non manufaktur mengalami penurunan kembali dalam empat bulan terakhir.

Pada bulan April ini, indek Non Manufaktur ISM terbaca di angka 56,8%, turun dari 58,8% pada bulan Maret. Indeks telah jatuh tiga bulan berturut-turut setelah mencapai siklus tinggi pada bulan Januari.

Setiap bacaan Indek Non Manufaktur di atas 50% menunjukkan peningkatan kondisi. Dengan demikian, meski mengalami penurunan, namun kondisi ini masih bisa mengalami ekspansi. Sejumlah ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan indek ISM akan sebesar 58%.

Disisi lain, indek terkait seperti sektor layanan kesehatan, sebagaimana disurvey oleh IHS Markit AS, justru mengalami kenaikan ke 54,6 dari 54.

Dari sejumlah responden, umumnya mereka mulai berbicara tentang kenaikan upah tenaga kerja dan produk, meski perekonomian masih terus bergulir. Komponen harga ini naik tipis 0,3 poin menjadi 61,8%. Sebaliknya, komponen pengiriman pekerjaan dan pemasok justru jatuh.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa perekonomian AS masih dalam kondisi baik  bahkan mungkin terlalu bagus. Meski demikian, muncul sejumlah kekhawatiran atas kenaikan harga. Oleh sebab itu The Federal Reserve telah mengisyaratkan di hari Rabu bahwa kemungkinan mereka akan terus menaikkan suku bunga tahun ini.

ISM mengatakan data indek non manufaktur dibulan April tersebut masih sesuai dengan peningkatan 2,9% dalam produk domestik bruto riil pada basis tahunan.  “Kekurangan supir Kelas-A dan meningkatnya permintaan logistik mengakibatkan peningkatan biaya barang,” kata seorang manajer dalam bisnis akomodasi dan layanan makanan.

“Ketegangan perdagangan mempengaruhi pembelian baja dan menyebabkan pemasok mengirimkan surat kekhawatiran tentang pembelian yang dikontrak untuk tahun ini dan masa depan berdasarkan tarif yang diusulkan ini,” kata seorang manajer di industri konstruksi.

Paska pengumuman Indek non manufaktur ISM ini, Indek Dolar AS turun 0,1% pada 92,402. Euro naik ke $ 1,1994 dari $ 1,1950 pada hari Rabu, sementara poundsterling tergelincir sedikit, mengambil $ 1,3577, turun dari $ 1,3575. Yen Jepang menguat terhadap dolar, dengan greenback membeli ¥ 109,17, versus ¥ 109,84.

Sementara pasar saham menguat kembali. Indek Dow Jones naik 5,17 poin, atau kurang dari 0,1%, menjadi 23.930,15, cukup untuk mengakhiri penurunan dalam empat sesi. Sebelumnya, Dow turun sebanyak 394 poin, menembus di bawah rata-rata pergerakan 200 hari di 23.750,30 untuk pertama kalinya sejak awal April. Indeks S&P 500 turun 5,94 poin, atau 0,2% menjadi 2.629,75, setelah sempat menembus level bawah rata-rata pergerakan 200 hari di 2,614.99. Indek Nasdaq ditutup 12,75 poin, atau 0,2%, lebih rendah pada 7.088,15. (Lukman Hqeem)