ESANDAR, Jakarta – Rencana Kenaikan suku bunga the Federal Reserve dianggap beresiko oleh Mantan Menteri Keuangan AS, Lawrence Summers.
Menurut Mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers kenaikan suku bunga Federal Reserve ditengah laju inflasi yang lambat selama hampir satu dekade ini memiliki risiko yang lebih besar bagi perekonomian AS.
“Apakah strategi yang mengandalkan kurva Phillips dan mencoba mendahului inflasi, atau merupakan strategi yang mencoba untuk membiarkan ekonomi tumbuh sebanyak mungkin dan menanggapi masalah inflasi yang muncul,” kata Summers dalam sebuah wawancara pada hari Rabu kepada jaringan Televisi Bloomberg. “Saya akan sangat mendukung yang kedua.”
The Fed menaikkan suku bunga awal bulan ini, kedua kalinya tahun ini dan kenaikan ketujuh sejak akhir 2015. Pembuat kebijakan berharap tingkat inflasi sedikit melampaui target 2 persen tahun ini. Mereka telah kehilangan target untuk sebagian besar dari enam tahun terakhir.
Para bankir sentral bulan ini mengisyaratkan mereka mungkin akan meningkatkan langkah pengetatan moneter untuk menjaga inflasi di cek ketika mereka meningkatkan perkiraan median menjadi empat kenaikan total untuk 2018 dari tiga di perkiraan sebelumnya.
“Bahaya masih jauh di sisi perlambatan yang terlalu banyak daripada terlalu banyak inflasi,” kata Summers, seorang ekonom Universitas Harvard dan mantan penasihat Gedung Putih dalam pemerintahan Presiden Barack Obama. “Kami masih belum benar-benar mencapai target inflasi 2 persen jadi saya tidak terlalu khawatir tentang the Fed mengejar kebijakan yang terlalu mudah. Jika ada, bahayanya adalah the Fed akan mengejar kebijakan yang terlalu ketat. ”(Lukman Hqeem)