Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang kondisi pasar tenaga kerja Amerika Serikat menunjukkan bahwa bank sentral tidak hanya fokus pada inflasi namun juga mempertimbangkan dimulainya siklus pelonggaran suku bunga. Tidak rinci memang apa yang disampaikan Powell terkait kapan bank sentral akan mulai memangkas tingkat suku bunga acuan.

Pada hari kedua kesaksian di hadapan Kongres AS. pada hari Rabu (10/07/2024), Jerome Powell mengatakan bahwa dia merasakan perekonomian AS. masih menuju pada apa yang disebut soft landing (pendaratan lunak) di mana target inflasi The Fed terpenuhi tanpa kenaikan tingkat pengangguran yang signifikan. Sesuatu yang bagi banyak pihak dianggap sebagai hal yang mustahil, mengingat inflasi pada tahun 2022 berada di titik tertinggi dalam 40 tahun sejarah ekonomi Paman Sam.

Ia menyampaikan laporan di hadapan anggota Komite Jasa Keuangan DPR, sehari setelah berbicara di hadapan Komite Perbankan Senat pada hari Selasa. Menegaskan kembali apa yang sebelumnya disampaikan dalam pertemuan The Fed, bahwa risiko inflasi menjadi lebih seimbang.

Namun demikian, saat berbicara tentang pasar tenaga kerja AS, memberikan isyarat kuat bahwa penurunan suku bunga di masa depan setidaknya tetap akan dilakukan pada tahun ini.

Paska pernyataan Jerome Powell ini, imbal hasil obligasi AS dengan tenor 10 tahun turun 1,4 basis poin menjadi 4,286%. Pelaku pasar berkeyakinan bahwa penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin baru akan terjadi setidaknya pada bulan September, dengan tingkat keyakinan adalah sebesar 74%, naik dari sekitar 70% pada hari Selasa dan 45% pada bulan lalu, menurut FedWatch CME.

Pelaku pasar selanjutnya menantikan tiga laporan CPI yang dijadwalkan untuk dirilis antara sekarang dan September. Dengan situasi yang demikian, sulit untuk mengatakan secara pasti apakah Fed benar-benat akan memangkas pada bulan September atau masih akan ditunda. Oleh karena itu, masuk akal bila perlu melihat perubahan besar pada angka inflasi.

Laporan inflasi bulan Juni, yang akan dirilis pada hari Kamis, kemungkinan akan mendukung narasi The Fed mengenai perlambatan harga konsumen yang akan kondusif bagi penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Diyakini bahwa angka CPI masih akan turun dan terus berlanjut. Namun menurut penurunan yang akan kita lihat di bulan Juni tidak akan sekuat yang kita lihat di bulan Mei alias mulai melambat.