Esandar, Jakarta – Kepemimpinan Jerome Powell akan menandai babak baru Dolar AS. Pidato Gubernur Utama Bank Sentral AS di Konggres dan Senat AS ini dinanti pasar untuk bisa menentukan sinyal kebijakan moneter dan arah dolar AS kedepannya.
Ini merupakan bagian kedua dari tulisan sebelumnya. – Wajah Pasar di Era Baru Jerome Powell.
Implikasi bagi Pasar Uang
Dipermukaan, pasar Mata Uang mengandung risiko dua arah menjelang kesaksian Powell. Meski tidak ada tempat di dekat level yang diposisikan investor untuk mendapat jawaban hawkish. Tapi itu tetap akan menjadi kejutan besar jika dia berangkat dari skenario pendahulunya. Kita harus mengharapkan pesan Yellen bisa tersampaikan.
Kesaksian Powell kepada Komite Jasa Keuangan DPR dilakukan esok hari, lebih awal dari biasanya. Kondisi ini memungkinkan pasar untuk mencerna pernyataan Powell, yang kemudian akan melakukan kesaksian Senatnya pada hari Rabu. Akan ada nuansa halus bagi pasar untuk mencerna hari itu. Sementara komentar yang disiapkan dapat membantu untuk menentukan bagaimana mendahului atau mengabdikan diri pada Powell, banyak pedagang merasa bahwa Senator cenderung mengajukan pertanyaan yang lebih penting untuk pasar daripada di DPR.
Oleh karena itu, pasar mungkin di hari Selasa akan sedikit kehati-hatian namun akan bereaksi setelah konfirmasi dari sesi Senat pada hari Rabu. Namun, mengingat kekacauan kebijakan, Powell mewarisi apa yang seharusnya penting bagi Dolar AS yaitu bagaimana The Fed bergerak maju dengan tugas yang tidak enak dari merayapnya QE ditengah gelombang besar perdagangan Obligasi yang masuk.
Tugas yang membebani ini seharusnya memberi Jerome Powell lebih banyak alasan untuk menarik garis kebijakan saat ini sambil menghindari kejutan hawkish. Apapun itu, jelaslah bahwa sebagian besar pedagang lebih memilih untuk menunggu sampai Powell “keluar” untuk terlibat kembali dengan ukuran Dolar AS dalam ukuran pendek.
Dari belahan lain dunia, Presiden ECB Draghi juga akan menyampaikan kesaksiannya yang biasa ke Parlemen Eropa pada hari Senin. Data ekonomi yang lebih lemah terus membebani sentimen jangka pendek, namun pertimbangan politik mengecilkan segalanya.
Poundsterling Inggris serta sebagian besar sentimen pagi ini akan fokus pada ujaran Sir Dave Ramsden yang melihat adanya percepatan normalisasi tingkat suku bunga. Memang tidak lazim bagi seorang bankir Bank Sentral untuk meletakkan kartunya di meja berkenaan dengan suku bunga. Tapi mungkin ini lebih penting lagi, mengingat sampai sekarang ini ia menjadi salah satu pengujar yang dovish dimana paling aktif dalam komite kebijakan moneter Bank (MPC).
Tapi putaran tajam di pasar secara umum adalah untuk memudarkan reli kenaikan GBP ke dalam pertemuan puncak UE pada Maret nanti. Dimana pada pertemuan ini diharapkan adanya kenaikan tingkat bunga. Ekspektasi yang bersifat hawkish, dapat membuat GBP rentan terhadap kebisingan utama masalah Brexit dan data yang lunak baru-baru ini.
Jadi pasar agak memudar pagi ini membuka pergerakan yang lebih tinggi bagi Yen Jepang. Dengan semua orang menonton level support intraday di Yen 106,60, pasangan mata uang ini bisa memantul dari posisi terendah sesi di shingga akhir, menyelesaikan minggu ini pada 106.90. Meskipun pengangkatan kembali Haruhiko Kuroda.
Untuk saat ini, USDJPY diperdagangkan dengan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap yield AS menjelang kesaksian Powell sehingga harus menarik untuk melihat apakah ini berlaku di akhir minggu ini. Namun, kami berharap sesi hari ini lebih mengenai persiapan menjelang kesaksian Powell daripada yang lain. Sementara fokusnya tepat pada Jerome Powell minggu ini, namun dengan perubahan pergerakan Yen yang baru-baru ini terhadap imbal hasil obligasi AS 10 tahun, pasar dapat mencari pemicu yang berbeda.
Sementara ketidakpastian mengenai pasar ekuitas membuat dolar turun, persyaratan penjualan USD dari eksportir saat mendekati akhir tahun fiskal Jepang dan dana obligasi yang ingin menyesuaikan lindung nilai dolar terhadap prospek aksi jual dolar AS yang lebih luas dapat menekan USDJPY. Meskipun ada kemungkinan dari kenaikan suku bunga AS. Seperti minggu lalu, pergerakan dolar antara 107,50 -90 tetap besar dan sementara ini terus berlanjut, celana pendek USDJPY harus tetap mendukung.
Euro sendiri akan menghadapi masa-masa sulit. Memperdagangkan Euro dengan banyak keyakinan akhir-akhir ini terkait pemilihan Italia, pasar masih sangat waspada akan masa depan Euro menjelang pemungutan suara. Dalam jangka pendek, pasar lebih menyukai kecenderungan untuk menjual EUR pada demonstrasi, kurangnya sisi tekan keluar membuat pengerjaan Euro bahkan kurang menarik.
Pada perdagangan AUDUSD, kenaikan kecil terjadi dengan pertumbuhan upah triwulanan yang mendorong Aussie bullish. Pasar dengan cepat menyimpulkan bahwa pertumbuhan upah ini tidak akan mengurangi kekhawatiran RBA. Secara keseluruhan, Dolar AS masih akan terus mendominasi dalam jangka pendek, namun prospek goyangan pasar ekuitas lainnya harus tetap berada di bawah momentum Aussie. Sementara dalam jangka waktu yang lebih lama, mengingat kemungkinan melemahnya dolar terkait dengan jatuhnya inflasi akibat pada defisit ganda AS, perbedaan suku bunga akan menjadi bagian yang kurang penting dari persamaan tersebut. Aussie dapat mengungguli Dolar AS. (Lukman Hqeem)