Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas naik pada hari Kamis (17/03/2022) karena dolar melemah menyusul kenaikan suku bunga Federal Reserve AS, dimana fokus investor kembali pada pembicaraan damai Rusia-Ukraina. Pada perdagangan emas di pasar spot menjelang pembukaan sesi Eropa, harga emas naik 0,2% pada $1,931,80 per troy ons, 13:19 WIB, setelah menyentuh level terendah sejak 28 Februari di $1,894,70 pada hari Rabu. Sementara dalam perdagangan Emas di bursa berjangka AS naik 1,2% ke $1.931,90.

Penurunan tajam dolar AS menjadi pondasi kenaikan harga emas, dibantu oleh reaksi jenuh dari kenaikan imbal hasil jangka panjang AS terhadap keputusan dan prospek FOMC. Indeks dolar As sendiri dikabarkan masih melemah. Ini membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, setelah bank sentral A.S. pindah ke kebijakan moneter yang hawkish tetapi tanpa memberikan kejutan yang lebih keras yang mungkin telah menambah momentum selama berminggu-minggu.

Keputusan Fed mengangkat imbal hasil Treasury 10-tahun AS ke level tertinggi sejak Mei 2019 di sesi sebelumnya. Emas yang dihargakan dalam greenback sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Pergerakan dolar dan bursa saham AS jauh lebih agresif daripada pergerakan emas. Hal itu mungkin risiko Ukraina yang masih ada, di mana itu belum sepenuhnya jelas. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan negosiasi menjadi “lebih realistis” dan Rusia mengatakan proposal yang sedang dibahas “mendekati kesepakatan”.