ESANDAR – Harga emas di pasar spot (XAUUSD) melonjak kembali di atas level harga $ 1.600 per troy ons dalam perdagangan di hari Kamis. Emas memperpanjang kenaikan harga dari perdagangan sebelumnya, dengan melonjak sebesar 1,5% .
Dorongan kenaikan sebagian besar didapatkan setelah data ekonomi AS, Klaim Pengangguran yang mengerikan. Untuk pertama kalinya, jumlah warga AS yang menyatakan sebagai pengangguran dan diberhentikan dari pekerjaan mencapai 6,6 juta. Data terbaru ini mengirimkan pesan yang tidak menyenangkan menjelang rilis laporan NFP yang akan jatuh tempo pada hari Jumat, 3 April malam ini.
Menyikapi data tersebut, jika tingkat pengangguran atau perubahan bersih dalam penggajian nonpertanian secara material kehilangan estimasi konsensus masing-masing -100 ribu dan 3,8%, harga emas mungkin akan melonjak kembali bahkan bisa menuju ke posisi tertinggi sepanjang tahun ini. Para investor tentu harus mencerna realitas ekonomi dimana jumlah pekerja yang menganggur membludak akibat Lockdown Corona yang sedang berlangsung.
Disisi lain, The Fed yang nampak limbung dengan kebijakan moneter utama untuk meningkatkan ekonomi akhirnya memangkas suku bunga Fed menjadi nol, bahkan sering bisa lebih rendah daripada nol. Kini bank sentral AS kembali ke langkah tidak konvensional yang sebelumnya pernah diadopsi selama krisis keuangan terakhir yaitu melakukan kebijakan pelonggaran kuantitatif atau Quantitave Eassing (QE).
Sejalan dengan itu, neraca Federal Reserve telah memulai lintasan hampir vertikal setelah meledak 40% bulan lalu menjadi $ 5,81 triliun dari $ 4,16 triliun. Gelombang QE dari The Fed ini, likuiditas dan stimulus inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, ditambah dengan tagihan bantuan koronavirus senilai $ 2 triliun yang disahkan oleh pemerintah AS, semua fundamental ini mampu menjaga harga emas tetap bullish.
Suka atau tidak suka, data ekonomi yang tersaji memberikan gambaran yang keras dan suram dari kejatuhan ekonomi akibat wabah Corona, bahkan laporan NFP mendatang bisa jadi juga akan demikian. Sebagai reaksi atas data yang buram tersebut, harga emas bisa melonjak. Selain daya tarik safe-haven, Emas semakin diburu atas pertimbangan bahwa bank sentral global dan pemerintah kemungkinan akan melanjutkan atau meningkatkan upaya stimulus baru-baru ini.
Pada saat yang sama, risk appetite yang terjadi di pasar saham dapat menekan emas untuk kembali turun selama kondisi pasar yang bergejolak ini. Juga, latar belakang teknis XAUUSD yang masih ambigu dan kurang menginspirasi daripada dasar-dasar fundamental bullish. Pasar Spot emas menghadapi trendline kemiringan melambat negatif yang diperpanjang melalui serangkaian tertinggi rendah yang tercatat bulan lalu, yang bisa berfungsi sebagai angin sakal dalam jangka pendek.
Jika laporan NFP mendatang memicu reaksi positif, harga emas dapat berpeluang mencetak posisi tertinggi intraday kembali di harga dekat $ 1.647, yang sebelumnya diraih pada 26 Maret silam. Level ini sangat krusial, sebelum emas bisa melanjutkan kenaikannya ke puncak harga di atas $ 1.700 yang terbentuk pada 09 Maret lalu.
Potensi penurunan emas, terbuka dengan dukungan teknis dimana harga emas masih diseputar rata-rata pergerakan harga dalam 50-hari, ada peluang emas terkoreksi ke tingkat retracement Fibonacci di harga $ 1.575. Aksi jual yang berlangsung hebat, bisa menyeret emas ke zona support $ 1.545 – $ 1.505.