Harga emas bertahan diatas $1200 per troy ons. (Lukman Hqeem)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas masih akan melanjutkan aksi jual menjelang data Indek Harga Konsumen (IHK) AS yang diperkirakan naik dan rencana pidato Jerome Powell yang kembali diperkirakan akan bernada hawkish.


IHK AS diperkirakan akan menguat ke 2,5 % untuk bulan Oktober setelah mencapai posisi terendah dalam tujuh bulan dari 2,3 % pada bulan sebelumnya, dan kejutan upside tampaknya masuk akal. Itu dapat meningkatkan taruhan kenaikan suku bunga Fed, pergeseran yang mungkin diperkuat oleh komentar yang dijadwalkan dari Gubernur The Fed Jerome Powell yang bernada hawkish.


Pasar saat ini memang terbebani dengan proyeksi kenaikan suku bunga diakhir tahun dan tiga lagi peningkatan ditahun 2019. Hanya sekitar 76% saja yang yakin The Fed akan menaikkan suku bunga dua kali ditahun depan.


Harga Emas telah kehilangan sekitar $ 30 / oz. dalam waktu kurang dari satu minggu karena naiknya dolar AS. Pertemuan FOMC minggu lalu menegaskan bahwa suku bunga AS akan terus menanjak tahun ini dan tahun depan, sementara kemenangan Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat dianggap sebagai hal yang positif sejauh ini bagi Dolar AS. Kemenangan ini akan membuat Presiden AS Donald Trump lebih bertanggung jawab atas tindakannya.


Sayangnya, Logam mulia tidak dapat mengambil keuntungan dari risk-off yang terjadi di pasar saham AS dan Asia setelah sejumlah saham teknologi runtuh, terutama karena Apple. Investor merasa khawatir bahwa perang dagang AS-China dapat meningkat dan mempengaruhi perekonomian global.


Bursa saham Asia yang melemah dalam perdagangan hari ini, sementara Dolar AS mampu bertahan, membuat harga emas semakin melemah. Kekuatan dolar AS, dan melemahnya Yuan China di luar negeri, terus membebani emas yang sekarang tampaknya akan menyentuh posisi terendah dalam satu bulan baru di bawah $ 1.200 per troy ons. Level support berikutnya pada $ 1.180 hingga ke $ 1,160 yang merupakan posisi terendah pada Agustus silam.

Kemampuan naik, akan terkonfirmasi jika harga logam mulia bisa bertahan diatas rata-rata pergerakan 50 hari di $ 1,212 per troy ons, dimana aksi beli bisa dilakukan diatas $ 1,214.9 troy ons.