Indek saham Dow Jones mencapai rekor penutupan tertinggi pertama mereka sejak Januari 2022 dan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat lebih dari 1% pada hari Rabu (13/12/2023) setelah Federal Reserve memberi isyarat bahwa kebijakan kenaikan suku bunga telah berakhir dan melihat pinjaman yang lebih rendah biaya pada tahun 2024. Dalam pernyataan kebijakannya, The Fed juga mempertahankan suku bunga tetap stabil, seperti yang diharapkan, dan 17 dari 19 pejabat Fed dengan suara bulat memperkirakan bahwa suku bunga kebijakan akan lebih rendah pada akhir tahun 2024.
Indeks sempat bergerak datar menjelang pengumuman tersebut, namun dengan cepat bergerak menguat setelah berita tersebut diterbitkan. Sejumlah saham memperpanjang kenaikan tajam ketika Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada konferensi pers bahwa The Fed “tidak mungkin” menaikkan suku bunga lebih lanjut dan bahwa The Fed “sangat fokus untuk tidak membuat kesalahan dengan mempertahankan suku bunga terlalu tinggi dalam jangka waktu yang lama.”
The Fed sejak Maret 2022 telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin sebagai upaya mengendalikan inflasi. Dengan pernyataan tersebut, sontak memberi tahu kita bahwa The Fed sedang melihat apa yang sudah mulai diabaikan oleh pasar, bahwa inflasi akan kembali normal tanpa resesi. Hal yang sejatinya diharapkan akan terjadi, meski kejadiannya memang tak disangka.
Indeks blue-chip yang mencapai titik tertinggi pertama sepanjang masa dalam hampir dua tahun menegaskan bahwa indeks telah berada dalam pasar bullish sejak anjlok lebih dari 20% hingga penutupan terendah pada September 2022, menurut definisi umum.
Reli hari ini terjadi secara luas dimana semua sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi. Sektor real estat dan utilitas yang sensitif terhadap suku bunga S&P 500 masing-masing naik lebih dari 3%, memimpin kenaikan sektor ini. Indeks saham kecil Russell 2000 bahkan melonjak 3,5%.
Indek Dow Jones naik 512,3 poin, atau 1,4%, menjadi 37.090,24, S&P 500 naik 63,39 poin, atau 1,37%, menjadi 4.707,09 dan Nasdaq naik 200,57 poin, atau 1,38% menjadi 14.733,96. Baik S&P 500 dan Nasdaq mencapai penutupan tertinggi baru untuk tahun ini. S&P 500 sekarang naik 22,6% untuk tahun ini, sedangkan Nasdaq naik 40,7% pada periode tersebut dan Dow naik 11,9%.
Saham-saham telah meningkat selama berminggu-minggu di tengah pandangan bahwa The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga dan akan beralih ke penurunan suku bunga tahun depan. Menyusul pernyataan Fed, suku bunga berjangka AS meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Mei menjadi 90% berbanding 80% tepat sebelum pengumuman tersebut, menurut Fedwatch dari LSEG.
Sebelumnya pada hari ini, data menunjukkan harga produsen AS secara tak terduga tidak berubah pada bulan November di tengah harga barang-barang energi yang lebih murah. Dalam sebuah laporan pada hari Selasa, harga konsumen AS secara tak terduga naik pada bulan November karena penurunan harga bensin lebih dari sekadar diimbangi oleh kenaikan harga sewa.
Volume perdagangan di bursa AS adalah 14,35 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,04 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. Jumlah saham yang naik melebihi jumlah yang menurun di NYSE dengan rasio 7,01 banding 1; di Nasdaq, rasio 3,18 banding 1 menguntungkan saham-saham yang menguat. S&P 500 membukukan 89 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 1 titik terendah baru; Nasdaq mencatat 195 titik tertinggi baru dan 147 titik terendah baru.