ESANDAR, Jakarta – Harga emas berakhir naik dalam perdagangan hari Jumat (12/07/2019). Dalam sepekan, harga emas juga berhasil untung pula. Dorongan naik bersumber dari keyakinan pasar bahwa The Fed tetap akan memangkas suku bunga diakhir bulan ini, meski data ekonomi AS menunjukkan laju inflasi yang baik.
Keyakinan pasar berdasarkan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pada Kongres saat melakukan paparan di hari Rabu dan Kamis. Powell secara tersirat tidak berkeinginan menghapus asa pemangkasan suku bunga acuan bank sentral. Bahkan meyakini bahwa pemangkasan akan dilakukan pada akhir bulan ini saat pertemuan FOMC.
Pada penutupan perdagangan, harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Agustus di bursa Comex berakhir dengan naik $ 5,50, atau 0,4%, dan menetap di harga $ 1,412.20 per troy ons. Harga untuk kontrak paling aktif ini mengalami kenaikan dalam sepekan sebesar 0,9%.
Harga sempat mengalami koreksi dalam perdagangan hari Jumat ketika data yang menunjukkan harga produsen AS dirilis naik sebesar 0,1% untuk bulan Juni. Kenaikan ini bertentangan dengan ekspektasi pasar yang justru berpikir akan mengalami penurunan sebesar 0,1%. Harga diluar makanan dan energi sebagai PPI Inti mengalami pergerakan datar selama dua bulan berturut-turut dengan kenaikan sebesar 0,4%.
Sentimen fundamental nampak beragam, dari paparan Jerome Powell di Kongres AS yang bernada dovish, sehingga memantapkan proyeksi pemangkasan suku bunga hingga kinerja bursa saham AS yang cemerlang, dimana Indek saham menembus level tertingginya. Semua ini saling berbenturan dengan faktor lain seperti data ekonomi yang mengejutkan. Pun demikian, pasar masih optimis dengan tren kenaikan harga emas saat ini. Berpijak pada ketidak pastian ekonomi global sehingga meningkatkan resiko dan membuat emas sebagai aset safe haven makin bersinar.
Para pialang sebagian memilih untuk menunggu harga lebih rendah sebelum melakukan pembelian lebih lanjut. Emas masih akan diperdagangkan setidaknya dalam kisaran $1400 – $1450 dalam jangka pendek ini. Indek Dolar AS sendiri turun 0,2% dalam sepekan.
Patut dicermati bahwa reli harga emas saat ini mengandung kerawanan pula. Ada potensi dari ketegangan perang dagang yang mereda antara AS – China bisa menjadi sentiment negatif bagi harga emas. Daya tarik emas sebagai investasi surga, bagaimanapun, sering mendapat dorongan selama masa ketidakpastian ekonomi. (Lukman Hqeem)