ESANDAR – Harga emas datar pada perdagangan di hari Selasa (21/09/2021) dimana para investor mengadopsi sikap menghindari risiko – risk aversion, di tengah kehati-hatian menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS di mana bank sentral diperkirakan akan memberikan petunjuk kapan akan mulai mengurangi pembelian asetnya.
Bullion memang dianggap sebagai asset lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang kemungkinan dihasilkan dari stimulus yang meluas. Langkah hawkish Fed dapat mengurangi daya tarik emas, disisi lain kenaikan suku bunga pada akhirnya juga akan meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset tanpa bunga.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga stabil di $1.763.60 per troy ons pada 08: 23 WIB. Harga telah pulih dari koreksi yang terjadi pada hari Senin, bergerak naik dari level terendah lebih dari satu bulan. Kenaikan didorong datangnya permintaan atas asset safe-haven karena masalah utang Evergrande China memicu aksi jual tajam di semua bursa saham dunia. Pada perdagangan emas di bursa berjangka AS, harga emas mendatar di $1.764,40.
Pasar merasa khawatir akan dampak dari masalah solvabilitas pengembang properti Evergrande menakuti pasar keuangan dan mengangkat indeks dolar, yang mencapai puncak hampir satu bulan pada hari Senin. Dolar yang lebih kuat umumnya membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara Fed kemungkinan akan memberikan pandangan tentang seberapa cepat dan seberapa sering mereka berpikir ekonomi akan membutuhkan kenaikan suku bunga selama tiga tahun ke depan ketika mereka merilis perkiraan baru pada pertemuan kebijakan mereka pada hari Rabu.
Volume pembelian obligasi Bank Sentral Eropa menjadi “kurang penting” karena prospek ekonomi membaik dan skema pencetakan uang menjadi alat untuk memandu ekspektasi suku bunga, anggota dewan ECB Isabel Schnabel mengatakan pada hari Senin.
Cadangan emas Rusia mencapai 73,8 juta troy ounce pada awal September, kata bank sentral pada hari Senin.