Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham AS, S&P 500 dan Nasdaq dibuka tepat di bawah rekor tertinggi pada perdagangan di hari Rabu (16/06/2021), dimana investor merasa gelisah sebelum petunjuk potensial dari Federal Reserve tentang kapan akan mengurangi stimulus moneter besar-besaran.

The Fed sebelumnya telah mencoba untuk meredakan kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi akan mendorongnya untuk memperketat kebijakan moneternya yang sangat longgar, tetapi data pada hari Selasa menunjukkan lonjakan harga produsen telah kembali meningkatkan ekspektasi bank sentral dapat mulai memperdebatkan penutupan keran pada pertemuannya minggu ini. . Baca selengkapnya

Kekhawatiran inflasi telah mendominasi sentiment perdagangan dalam beberapa pekan terakhir bahkan ketika pendapatan perusahaan yang kuat dan pembukaan kembali ekonomi AS secara bertahap telah membantu S&P 500 dan Nasdaq mencapai level tertinggi sepanjang masa.

Semua perhatian pasar tertuju pada pertimbangan apa yang bisa menjadi pemikiran untuk menurunkan. Sebagia pelaku pasar melihat perubahan kebijakan bank sentral tidak terjadi di hari ini, namun pada bisa terjadi pada pertemuan di Jackson Hole, Kansas pada bulan Agustus nanti di mana FED mungkin memperkenalkan konsep pengaturan waktu di sekitar pengurangan.

Sejumlah emiten disisi lain juga menerbitkan kabar terkini. Saham Oracle Corp turun hampir 5% dalam perdagangan premarket karena pembuat perangkat lunak bisnis memperkirakan laba kuartal saat ini di bawah perkiraan Wall Street.

Saham perusahaan les privat China yang terdaftar di New York, New Oriental Education & Technology Group, TAL Education Group dan Gaotu Techedu Inc turun antara 4,4% dan 6,5% setelah laporan Reuters bahwa China siap untuk mengungkap tindakan keras yang jauh lebih keras daripada yang diantisipasi pada industri.

Saham perbankan termasuk JPMorgan Chase, Bank of America dan Goldman Sachs melacak penurunan dalam benchmark hasil Treasury 10-tahun. Saham energi Exxon Mobil dan Chevron melemah bahkan ketika harga minyak naik menuju $75 per barel ke level tertinggi sejak April 2019.