ESANDAR, Jakarta – Mantan Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen mengatakan pada hari Senin (25/03) bahwa kurva imbal hasil Obligasi AS yang turun, mungkin menandakan perlunya pemangkasan suku bunga di beberapa titik, tetapi itu tidak menandakan resesi. Berbicara di ajang Credit Suisse Asian Investment Conference di Hong Kong, Janet Yellen pernah memimpin Bank Sentral AS 2014 – 2018.
Seperti diketahui, bahwa Kurva imbal hasil mengalami pembalikan arah pada hari Jumat di pekan lalu untuk pertama kalinya sejak pertengahan 2007. Ini merupakan sebuah pergeseran yang di masa lalu mengisyaratkan risiko resesi. Sebagaimana terlihat kemudian bahwa terjadi kenaikan kembali dalam perdagangan bursa Eropa pada hari Senin setelah data Jerman lebih kuat dari yang diperkirakan.
Menanggapi perkembangan ini, Salah satu pejabat Bank Sentral AS Charles Evans, yang termasuk juga anggota pemungutan suara dari Komisi Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan kebijakan moneter, mengatakan pada konferensi yang sama bahwa masuk akal jika pasar gelisah ketika kurva imbal hasil rata. (Lukman Hqeem)