Bursa saham London ikut dibuka positif

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Kepercayaan konsumen Inggris merosot ke level yang terakhir terlihat pada akhir 2020 bulan ini karena kekhawatiran tentang inflasi yang melonjak, suku bunga yang lebih tinggi dan perang di Ukraina, sebuah survei menunjukkan pada hari Jumat. Indeks Keyakinan Konsumen GfK turun untuk bulan keempat berturut-turut menjadi -31 dari -26 pada Februari, terendah sejak November 2020, jauh di tengah pandemi virus corona.

Angka -30 dan di bawahnya telah menandakan resesi pada empat dari lima kesempatan sejak survei dimulai pada tahun 1974. Ukuran survei keuangan pribadi untuk tahun mendatang merosot ke rekor terendah bersama, hanya cocok dengan Juli 2008 ketika krisis keuangan global mencapai klimaks.

Para konsumen merasa khawatir dan merasakan krisis dalam situasi keuangan personal, dimana dalam perekonomian yang lebih luas sangat tertekan. Sejumlah berita harian tentang penderitaan yang tak terbayangkan dari perang yang mengerikan di Eropa dan meningkatnya jumlah COVID di dalam negeri menambah suasana suram ini.

Tingkat inflasi harga konsumen Inggris menuju 9% akhir tahun ini, pengawas anggaran pemerintah mengatakan minggu ini, karena memperkirakan standar hidup pada tahun 2022 akan turun paling banyak setidaknya sejak tahun 1950-an. BoE sendiri telah menaikkan suku bunga acuannya tiga kali sejak Desember dan pasar keuangan memperkirakan akan menaikkannya lagi menjadi 1,0% pada Mei, bahkan saat ekonomi menuju perlambatan.

Indek GfK tentang seberapa besar keinginan orang untuk melakukan pembelian besar turun sembilan poin menjadi -24. Para peritel Inggris melihat penjualan mereka turun bulan ini karena tekanan biaya hidup diperketat, survei terpisah oleh Konfederasi Industri Inggris menunjukkan pada hari Kamis. Kajian GfK ini dilakukan terhadap 2.000 orang itu dilakukan pada 1-14 Maret.