ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Korea Selatan diperdagangkan lebih rendah pada akhir Jumat pagi, terseret oleh kerugian saham-saham di sektor teknologi kelas berat. Indek KOSPI turun 6,04 poin atau 0,25 % menjadi 2.431,48 pagi ini.
Gembong pasar, Samsung Electronics turun 0,98 % meskipun pratinjau laba rekor tinggi, karena investor memilih untuk mengunci kenaikan baru-baru ini. SK hynix, pembuat chip besar, jatuh 3,5 %. LG Chem, sebuah perusahaan kimia terkemuka, menyerah 1,43 % , dan Naver, operator portal top negara itu, turun 0,9 %. Hyundai Motor, perusahaan mobil No. 1, tetap tidak berubah, sementara perusahaan kosmetik Amorepacific bertambah 0,3 %.
Mata uang lokal diperdagangkan pada 1.063,40 won terhadap dolar AS, turun 3,7 % dari sebelumnya.
Sementara itu, indek harga konsumen Korea Selatan tetap stabil. Meski demikian, pemerintah siap untuk mengambil tindakan untuk mengekang lonjakan di beberapa item. Seperti pada barang dan jasa pertanian, demikian ungkap wakil menteri keuangan pada hari Jumat.
“Harga konsumen pada bulan Maret naik 1,3 % dari tahun sebelumnya, melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya dan mencatat kenaikan 1 % untuk bulan keenam berturut-turut,” ungkap Ko Hung-kwon dalam sebuah pertemuan untuk menilai tren harga di sini. “Tapi beberapa harga makanan melonjak, dan pemerintah akan mengendalikan pasokan untuk membantu menjaga stabilitas.”
Laju inflasi Korea Selatan di bulan Maret jauh di bawah target Bank of Korea sebesar 2 % untuk tahun ini. Hal ini memicu spekulasi bahwa pengetatan moneter bank sentral akan tetap dilakukan. Inflasi inti, yang tidak termasuk harga minyak dan makanan yang mudah menguap, tumbuh 1,3 % pada Maret dibandingkan dengan tahun lalu.
Sementara itu, lebih dari 1,5 juta warga Korea Selatan mengajukan permohonan subsidi negara yang bertujuan membantu pemilik toko kecil mengurangi biaya yang berasal dari kenaikan upah minimum. Pemerintah memperkirakan bahwa 2,36 juta warga diperkirakan akan menerima manfaat tersebut.
Pemerintah Korea Selatan telah menaikkan upah minimum sebesar 16,4 % menjadi 7.530 won (US $ 7,02) pada 1 Januari tahun ini. Kenaikan terbesar dalam dua dekade ini telah mengalokasikan 3 triliun won untuk mengurangi beban pada perusahaan-perusahaan kecil yang mempekerjakan pekerja paruh waktu. (Lukman Hqeem)