Faktor China bisa menjadi pertimbangan investor masuk ke bursa untuk tujuan jangka menengan dan panjang. (Lukman Hqeem)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga ditingkat pabrikan China naik pada laju tercepat sejak November 2018 di bulan Februari, demikian data resmi yang disampaikan oleh pemerintah China pada hari Rabu (10/03/2021). Hasil ini menggarisbawahi ekspektasi untuk pertumbuhan yang kuat pada tahun 2021 ketika ekonomi terbesar kedua di dunia mengumpulkan momentum.

Indeks harga produsen (PPI) naik 1,7% dari tahun sebelumnya, demikian paparan Biro Statistik Nasional China, dibandingkan dengan perkiraan median untuk kenaikan 1,5% dari jajak pendapat analis Reuters dan kenaikan 0,3% pada Januari.

Data harga yang lebih kuat dari perkiraan muncul karena prospek lonjakan inflasi secara global mengguncang pasar keuangan di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi dunia mungkin terlalu panas.

Ekspor China pada Februari tumbuh pada rekor 154,9% dalam dolar dari tahun sebelumnya, ketika negara itu dalam keadaan penutupan virtual selama puncak pandemi COVID-19. Tetapi indeks manajer pembelian (PMI) negara, yang mengukur aktivitas pabrik, meningkat dengan laju paling lambat sejak Mei.

Beijing menetapkan target pertumbuhan ekonomi di atas 6% untuk 2021, yang tidak seberapa dibandingkan dengan ekspektasi pasar. Namun, beberapa ekonom memperkirakan pertumbuhan melebihi 8% karena China pulih dari pertumbuhan lemah di tahun 2020. Pejabat China sendiri terus memperingatkan kondisi eksternal yang sulit, bagaimanapun, karena pandemi tetap parah di bagian lain dunia dan melemahkan permintaan.

Indeks harga konsumen turun 0,2% dari tahun sebelumnya, biro statistik mengatakan dalam pernyataan terpisah, dibandingkan dengan penurunan 0,4% yang dipicu oleh jajak pendapat Reuters dan penurunan 0,3% pada Januari.