Indek Manufaktur Richmond mengalami penurunan drastis. (Foto Istimewa).

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Satu bulan setelah mencapai rekor tinggi, indeks manufaktur Fed Richmond mundur menjadi 14 poin dari angka 15 pada bulan Oktober. Sayangnya, angka tersebut jauh dibawah perkiraan ekonom 24, menurut Econoday. Meskipun setiap pembacaan di atas nol menunjukkan peningkatan kondisi.

Penurunan tajam terjadi akibat jatuhnya pengiriman produk manufaktur memimpin penurunan bulan ini. Indeks pengiriman turun 24 poin ke pembacaan 7 pada bulan Oktober. Kondisi ini diperburuk dengan angka pesanan baru yang juga turun 14 poin menjadi 20.

Indeks Richmond sebelumnya dalam tren meningkat, bahkan mencapai rekor tertinggi diangka 29 pada bulan September setelah dikisaran rendah baru pada angka minus 3 pada bulan April. Kecenderungan dalam survei bisnis lainnya telah mereda sejak musim panas lalu tetapi tetap pada tingkat yang sangat tinggi, kata para ekonom.

Indeks Richmond sangat menarik karena tampaknya menjadi indeks Fed regional yang paling sensitif terhadap kebijakan perdagangan, karena distrik tersebut mencakup pelabuhan di Baltimore, Norfolk, dan Charleston. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada wartawan bulan lalu bahwa kontak telah mengungkapkan kekhawatiran tentang tarif perdagangan, tetapi “sulit untuk melihat banyak” dari peredam aktivitas dalam data ekonomi sebagai akibat dari perselisihan.

Jatuhnya indek manufaktur ini juga sebagai dampak Badai Florensia yang membebani laporan indeks manufaktur. Tergambarkan dari kondisi yang lebih gelap dari perkembangan manufaktur nasional yang mendasari bulan ini, ujar ekonom Bank of The West, Scott Anderson.

Atas indikator ini, bursa saham telah mengalami kerugian besar pada hari Selasa, ditambah dengan ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China. Ini membuat investor mundur, hingga melakukan aksi jual dan menekan Indek Dow Jones turun hampir 400 poin dalam perdagangan baru-baru ini.(Lukman Hqeem)