Harga emas bertahan stabil dalam perdagangan yang sepi menjelang liburan pada hari Kamis, karena dolar yang lebih lemah mengimbangi selera risiko baru yang didorong oleh studi Omicron yang menggembirakan dan meningkatnya optimisme seputar prospek ekonomi global. Pada perdagangan di pasar spot pada Jumat (23/12/2021), harga emas sedikit berubah pada $1,806,85 per ons pada 09:18 wib. Sementara harga Emas di bursa berjangka AS naik 0,3% pada $1,808,20. Logam Mulia berpeluang mencatatkan kenaikan mingguan kedua kurang lebih sebesar 0,5%.
Sebuah penelitian di Afrika Selatan menyarankan pengurangan risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi varian Omicron dibandingkan dengan varian Delta. Sementara Amerika Serikat pada hari Rabu mengesahkan pil antivirus COVID-19 Pfizer Inc untuk orang berusia 12 tahun ke atas yang berisiko sakit parah.
Indeks saham AS ditutup lebih tinggi semalam setelah investor menyambut baik data ekonomi positif dan Gedung Putih mengatakan akan melanjutkan pembicaraan tentang pengeluaran sosial besar-besaran dan RUU perubahan iklim dengan senator yang tidak setuju.
Indek dolar AS berada di dekat level terendah satu minggu terhadap mata uang dan kelas aset yang lebih berisiko, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang non-AS.
Investor mengambil stok data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat tajam pada kuartal ketiga saat kasus infeksi COVID-19 meningkat, aktivitas kini telah meningkat sehingga menempatkan perekonomian AS di jalur untuk mencatat kinerja terbaik kembali mereka di tahun ini sejak 1984 silam.