Bursa saham AS jatuh, kepanikan melanda aksi jual.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Bursa saham AS memulai minggu ini dengan bergerak lebih rendah sementara imbal hasil obligasi AS melonjak bersama dengan kenaikan harga minyak mentah. Yield Obligasi AS tenor 10-tahun melonjak 7,9 basis poin menjadi 3,11% sementara West Texas Intermediate berjangka melonjak 4,1% menjadi $96,89 per barel.

Indek Dow Jones turun 0,6% pada hari Senin menjadi 32.098,99, S&P 500 turun 0,7% menjadi 4.030,61, dan Nasdaq Composite turun 1% menjadi 12.017,67. Saham teknologi memimpin penurunan sementara energi dan utilitas adalah satu-satunya keuntungan di antara sektor-sektor tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa harga minyak mentah memperpanjang kenaikan di minggu lalu dimana kekhawatiran pasokan lebih dari mengimbangi potensi dampak pertumbuhan/permintaan negatif dari pidato suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dari Ketua Fed Jerome Powell. Sementara itu, terjadi bentrokan di Ibukota Libya, salah satu negara produsen OPEC yang paling tidak stabil politik domestiknya di akhir pekan. Ksiruh ini dikhawatirkan dapat menggangu pasokan minyak ke Eropa yang tengah kekurangan energi.

Pada hari Jumat di simposium ekonomi yang dilangsungkan di Jackson Hole, Jerome Powell berkomitmen untuk memerangi inflasi “sampai pekerjaan selesai.” Komitmen ini semakin memperkuat kemungkinan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September. Tingkat keyakinannya bahkan melonjak menjadi hampir 75% pada hari Senin dibandingkan 28% sebulan yang lalu.

Powell juga menegaskan komitmen Bank Sentral terhadap stabilitas harga sebagai harga mati. Ia memperkirakan bahwa pertumbuhan akan menurun dan terjadi pula pelunakan di pasar tenaga kerja sebagai kondisi yang diperlukan untuk mengendalikan tekanan harga dan lebih jauh lagi. Menurutnya, dampak ini lebih baik daripada kondisi yang lebih buruk jika Fed gagal mengembalikan harga yang stabil.

Saham Diamondback Energy dan Occidental Petroleum berada di antara sejumlah gainer setelah harga minyak naik karena kemungkinan pengurangan pasokan oleh OPEC. Diamondback naik 4% sementara saham Occidental naik 2,3%. Exxon Mobil dan Marathon Oil Corp. mencatat keuntungan masing-masing sebesar 2,3% dan 2,4%.

Catalent turun 7,5%, sebagai saham dengan kinerja terburuk di bursa S&P 500, setelah laporan keuangan perusahaan obat biologis dan genetik itu meleset dari ekspektasi Wall Street untuk pendapatan fiskal kuartal keempat dan mengarahkan hasil 2023 di bawah pandangan konsensus.

Dalam perdagangan komoditi, harga emas sedikit berubah pada $1,750.10 per troy ounce tetapi perak turun 1% menjadi $18,66 per ounce.