Emas Batangan (Ilustrasi).

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas mengalami kerugian keempat dalam lima sesi terakhir pada perdagangan hari Kamis (08/11). Logam Mulia tengah berjuang untuk menentukan arah dalam perdagangan elektronik dengan dolar AS memperpanjang keuntungan sebelumnya karena bauran kebijakan terbaru dari Federal Reserve tidak menghasilkan kejutan bagi pasar.


Keputusan The Fed ini seperti yang diantisipasi secara universal, the Fed mempertahankan suku bunga hari ini dan tidak ada dalam pernyataan kebijakan untuk menunjukkan bahwa para pejabat goyah dari rencana mereka untuk menaikkan suku bunga lagi pada bulan Desember. The Fed memilih untuk mempertahankan suku bunga, dalam kisaran 2% hingga 2,25% dan mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga selanjutnya akan tetap berlangsung pada laju bertahap dalam beberapa bulan mendatang.

Setelah pernyataan The Fed ini, Indek Dolar AS tetap naik dan memperpanjang kenaikan sebelumnya bahkan mendekati level tertinggi. Sepanjang tahun ini, Dolar telah naik sekitar 4,8%, didorong oleh pengetatan kebijakan moneter oleh Federal Reserve. Suku bunga yang lebih tinggi dapat meningkatkan dolar dan permintaan suram untuk komoditas denominasi dolar.


Dalam perdagangan elektronik, harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember berada di $ 1,224.90 per troy ons. Naik turun antara keuntungan sederhana dan kerugian tak lama setelah pernyataan Fed. Kontrak berakhir pada $ 1,225.10, turun $ 3,60, atau 0,3%. Pada perdagangan sebelumnya, harga logam mulia naik 0,2% dan diperdagangkan sekitar 0,7% lebih rendah selama minggu ini.


Kenaikan harga emas pada perdagangan hari Rabu, banyak didukung oleh dolar yang sedang melemah. Disisi lain imbal hasil obligasi juga jatuh di tengah pemilihan sela AS dengan hasil Kongres terbagi antara Partai Demokrat yang mengusai House of Representative dan Partai Republik yang tetap menguasai Senat. Perpecahan kekuasaan ini diharapkan akan mempersulit upaya stimulus pemerintah lebih lanjut, termasuk pemotongan pajak tambahan, sesuatu yang menjadi kabar baik bagi harga emas kedepannya. (Lukman Hqeem)