ESANDAR – Harga minyak naik tipis di awal perdagangan Asia pada hari Selasa (23/04/2024), membalikkan penurunan dari sesi sebelumnya, karena investor terus menilai risiko dari kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah. Harga minyak Brent yang menjadi patokan global, naik 39 sen, atau 0,5%, menjadi $87,39 per barel pada 07:33 WIB, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 40 sen, atau 0,5%, menjadi $82,30 per barel.
Kedua harga acuan minyak tersebut turun 29 sen pada sesi sebelumnya di tengah tanda-tanda bahwa peningkatan ketegangan antara Israel dan Iran baru-baru ini memiliki dampak jangka pendek yang kecil terhadap pasokan minyak dari wilayah tersebut.
Perlu dicatat adanya risiko yang masih banyak di pasar minyak, seperti persetujuan AS terhadap sanksi baru terhadap sektor minyak Iran yang memperluas sanksi saat ini dengan mencakup pelabuhan, kapal, dan kilang asing yang dengan sengaja memproses atau mengirimkan minyak mentah Iran.
Sentimen geopolitik masih memegang kendali penuh dengan begitu banyak risiko saat ini. Hal ini jelas menjadi sebab volatilitas perdagangan sampai ada kejelasan lebih lanjut.
Risiko terhadap perkiraan harga minyak Brent di $90 per barel untuk tahun ini masih cenderung lebih tinggi. Ancaman risiko geopolitik yang berdampak pada fundamental pasar minyak sebagian besar telah memudar, namun tren keseluruhan risiko tersebut sejak Oktober tahun lalu mengkhawatirkan.
Persediaan minyak mentah AS diperkirakan meningkat minggu lalu sementara stok produk olahan kemungkinan turun, menurut jajak pendapat awal para analis oleh Reuters.