Mengawali perdagangan dalam minggu ini, dimana pasar AS libur untuk perayaan Hari Buruh, perdagangan komoditi tetap menarik. Harga mengalami kenaikan ditopang oleh pelemahan tipis pada Dolar AS.
Pada perdagangan minyak sendiri, harga saat ini diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam tujuh bulan karena pengetatan pasokan karena Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela hingga bulan Oktober. Harga minyak mentah berjangka Brent, yang menjadi acuan harga global mengalami kenaikan sebesar 0,2% menjadi $88,75 per barel, begitu pula kontrak berjangka AS mencapai $85,73 pada Senin (04/09/2023).
Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) diyakini dapat menembus level resistensi dan diperdagangkan pada kisaran $87.30-$88.80 dalam waktu dekat ini. Hal ini didukung oleh kondisi teknis yang melihat potensi kenaikan harga cukup kuat, setelah mengalami kenaikan berturut-turut dalam beberapa hari perdagangan terakhir ini. Bahkan pada perdagangan berjangka, ada peluang harga membentuk gelombang 5 secara teknis, yang mungkin mencapai harga $90,41.
Mengacu pada grafik pergerakan harga secara harian, sejak di proyeksikan mengalami kenaikan dari harga $66.80 mengungkapkan beberapa target mulai dari $87.47 hingga $90.60. Kedalaman koreksi dari tertinggi 10 Agustus di $84,89 menunjukkan target yang lebih tinggi di $92. Support berada di $84,60, penembusan di bawahnya dapat diikuti oleh penurunan ke kisaran $82-$83,30.