Harga Emas Naik, Dolar AS Melempem

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga Emas berakhir lebih rendah pada hari Kamis (29/03/2018), membukukan penurunan untuk minggu terakhir. Terdesak oleh meredanya kekhawatiran atas potensi perang dagang global. Disisi lain, penguatan bursa saham AS menumpulkan permintaan terkait emas sebagai aset safe haven.

Logam Mulia ini menandai kenaikan per kwartal untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut. Meski demikian, kali ini adalah kenaikan kenaikan kuartalan terkecil dalam tujuh tahun. Memang dari tahun ke tahun harga emas naik, akan tetapi kali ini bukan merupakan kenaikan yang mengesankan mengingat tingkat volatilitas di pasar ekuitas. Permintaan safe haven tidak sekuat periode ketidakpastian sebelumnya.”

Harga Emas untuk kontrak bulan Juni, turun $ 2,70, atau 0,2%, untuk menetap di $ 1,327.30 per troy ons. Kontrak turun tipis 2,1% untuk minggu ini dan berakhir sekitar 0,3% lebih rendah untuk bulan Maret. Untuk kuartal dan tahun hingga saat ini, itu 0,7% lebih tinggi. Berdasarkan penyelesaian kontrak paling aktif $ 1,309.30 pada akhir 2017. Harga emas berjangka naik 1,4% untuk kuartal pertama dan tahun-ke-tanggal-kenaikan kuartalan terkecil sejak tiga bulan yang berakhir Maret 2011, menurut data FactSet.

Dolar AS masih dalam tren bearish, sehingga harga emas berpeluang menembus level resisten di $1.370. Tren pelemahan ini meski tertahan dengan sikap The Fed yang menaikkan suku bunga, tokh sejumlah bank-bank sentral lainnya belum memulai menaikkan suku bunga mereka. Ini membuat pergeseran nilai tukar dolar berlangsung.  Dolar yang lebih lemah sejatinya untuk kepentingan Pemerintahan Trump, memperbaiki neraca perdagangannya. Ini semua menjadi pertanda baik bagi emas untuk maju.”

Terlebih harga emas belum mematahkan tren penurunannya.  Dengan demikian harga logam ini masih menjaga tren kenaikannya. Pada hari Kamis, Indeks Dolar AS (DXY), naik kurang dari 0,1%, diperdagangkan turun lebih dari 2% tahun hingga saat ini. Emas dan dolar sering bergerak terbalik karena kekuatan atau kelemahan dalam dolar berdampak pada daya tarik emas bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Pada hari Kamis, bursa saham AS memang naik, dimana indeks saham barada di jalur untuk kenaikan mingguan. Memang masalah di pasar saham akan terus menjorok pasar Emas. Pada saat yang sama, ketegangan perdagangan mereda, membebani permintaan emas sebagai aset safe haven. Penurunan emas baru-baru ini mengikuti data ekonomi terkini dimana pertumbuhan ekonomi naik lebih baik dari perkiraan dan serta sejumlah data yang optimis pada hari Kamis.

Sejumlah indikator ekonomi perlu diperhatikan pada minggu ini. Klaim pengangguran AS secara mingguan datang di level terendah sejak 1973, turun 15.000 hingga 215.000. Sementara itu ukuran pengeluaran rumah tangga menunjukkan bahwa tingkat tabungan meningkat 3,4% pada Februari dari 3,2% pada bulan sebelumnya, sementara belanja konsumen meningkat 0,2%.

Secara terpisah, ukuran inflasi, merayap sedikit lebih tinggi. Indeks PCE, atau indeks pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, naik 0,2%. (Lukman Hqeem)