Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Emas ditutup pada level terendah karena investor menjauhi logam meski bursa saham , dolar dan imbal hasil obligasi AS turun. Harga emas di bursa berjangka AS untuk pengiriman Agustus ditutup turun US$10,20 menjadi US$1,807,30 per troy ons, terendah sejak 3 Februari.

Penurunan terjadi meski investor sudah menjauh dari asset berisiko dan menjual ekuitas, yang membuat indeks S&P 500 turun 0,34%, terendah sejak 2016. Disisi lain, Dolar AS juga jatuh, membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional, dimana indek dolar ICE terakhir terlihat turun 0,43 poin menjadi 104,68. Hasil obligasi turun tajam, bullish untuk emas karena tidak membayar bunga, dengan hasil pada catatan 10-tahun AS terakhir terlihat turun 11,3 basis poin menjadi 2,982%, terendah tiga minggu.

Kinerja Emas secara per kwartal tercata yang terburuk sejak awal 2021 karena dominasi penguatan dolar membuat investor menjauh dari Logam Mulia. Prospek harga emas masih diselimuti oleh langkah bank sentral yang kini mengadopsi taktik agresif dalam melawan inflasi yang membandel. Harga emas, tercatat turun untuk bulan ketiga berturut-turut, setelah jatuh sekitar 6,4% pada kuartal ini.

Kombinasi dari hasil yang meningkat dan A.S. dolar telah memainkan peran mereka dalam kinerja emas yang buruk, meski harga emas dalam mata uang lain tidak berkinerja terlalu buruk.

Indek dolar (DXY) AS sebagai mana diketahui melayang di dekat puncak dua dekade terakhir, dan dapat mencatat kuartal terbaiknya dalam lebih dari lima tahun, membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga oleh bank sentral untuk melawan inflasi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan, yang tidak menghasilkan bunga.

Kinerja Bullion pada kuartal kedua ini menghapus kenaikan yang dibuat di awal tahun, karena konflik Ukraina-Rusia yang meningkat mengangkat permintaan untuk safe haven, dengan harga kembali di sekitar level yang mereka mulai tahun 2022 tepat di atas $1.800.

Ke depan, harga emas akan terbias semakin bearish karena kenaikan suku bunga terus terjadi dan menurunkan ekspektasi inflasi, Emas berpeluang diperdagangkan setidaknya dalam kisaran $1.780-$1.790 dalam waktu dekat ini.