Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas turun ke level terendah lebih dari satu minggu pada perdagangan di hari Senin (05/02/2024), terbebani oleh penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi AS setelah laporan lapangan kerja AS yang solid serta pernyataan dari pejabat Federal Reserve memupus ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal. Pada perdagangan emas di pasar spot, harga turun 0,6% menjadi $2,027.09 per ons pada pukul setelah mencapai level terendah sejak 25 Januari yang terbentuk di awal sesi. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka AS, harga emas diselesaikan 0,5% lebih rendah pada $2042,9.

Terlihat bahwa pasar masih dihantui efek buruk dari laporan pekerjaan yang kuat pada hari Jumat yang mendorong imbal hasil Treasury dan indeks dolar AS lebih tinggi, dan hal itu berlanjut hari ini, sehingga membebani harga emas. Namun, emas masih bisa bertahan di atas level $2.000 karena ketidakpastian geopolitik di pasar yang dapat dengan cepat mendorong permintaan safe-haven. Sebagaimana diketahui bahwa indek dolar AS (DXY) naik 0,5% diperdagangkan mendekati level tertinggi tiga bulan, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi tenor 10-tahun yang menjadi acuan naik lebih dari level tertinggi satu minggu.

Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa nonfarm payrolls AS meningkat sebesar 353.000 pekerjaan pada bulan Januari, kenaikan terbesar dalam setahun. Pertumbuhan lapangan kerja yang pesat dan kenaikan upah yang besar menghancurkan prospek penurunan suku bunga The Fed bulan depan. Para pedagang juga menurunkan keyakinan mereka terhadap pemotongan biaya pinjaman pada akhir pertemuan bank sentral AS pada 30 April-1 Mei. Tidak hanya itu, revisi besar-besaran terhadap data bulan Desember mengungkapkan bahwa bulan Januari bukanlah fenomena yang terisolasi dan pasar tenaga kerja tidak hanya kuat namun juga kuat. Selain itu, tingkat pengangguran tetap sebesar 3,7% berbeda dengan perkiraan sebesar 3,8.

Pasar tenaga kerja adalah salah satu titik data yang sangat diperhatikan oleh pasar karena kebijakan moneter yang restriktif tampaknya hanya berdampak kecil pada pasar tenaga kerja dalam upaya untuk menurunkan inflasi kembali ke 2%.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Senin bahwa perekonomian AS yang tangguh dan kemungkinan tingkat suku bunga netral yang lebih tinggi berarti bank sentral memerlukan waktu sebelum memutuskan untuk menurunkan suku bunga. The Fed bisa bersikap “hati-hati” dalam memutuskan kapan akan menurunkan suku bunga kebijakannya, karena perekonomian yang kuat memberikan waktu bagi para bankir bank sentral untuk membangun keyakinan bahwa inflasi akan turun lebih lanjut, kata Ketua Fed Jerome Powell dalam sebuah wawancara. Fokus investor kini beralih ke pernyataan sejumlah pembicara The Fed pada minggu ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga.

Menurut Mark Hulbert, salah seorang analis emas yang dikenal dengan gaya pelawan (Contrarian) menyatakan bahwa kondisi pasar saat ini menjadi pembaharu bagi para trader penganut gaya ini. Meskipun diyakini bahwa para pelawan emas ini masih akan tetap terjebak dalam kisaran perdagangannya untuk sementara waktu yang lebih lama.

Situasi pasar emas, menurutnya sedang tidak terlalu optimis yang mengindikasikan harga emas akan jatuh dan juga tidak terlalu pesimis yang mengindikasikan harga emas akan naik. Dia berkeyakinan bahwa kisaran perdagangan emas, yang dimulai sejak awal bulan Desember, dibatasi oleh harga $2.000 pada sisi bawah dan $2.100 pada sisi atas.

Di awal Desember, para pelawan percaya bahwa reli emas selama dua bulan sebelumnya “hampir berakhir”. Nyatanya harga emas batangan hari ini masih 0,7% lebih tinggi dibandingkan saat pernyataan tersebut disampaikan. Dalam beberapa kali perdagangan sejak awal Desember, harga emas mampu bergerak hampir memasuki zona optimisme atau pesimisme secara berlebihan. Inilah  yang memicu sinyal pelawan, yang kemudian berbalik arah. Pada akhir Januari, harga emas dan mengidentifikasi zona optimisme yang berlebihan, dimana pada awal Februari, harga emas batangan turun hampir $30 per ounce.

Untuk memperkirakan kapan emas akan keluar dari kisaran perdagangannya secara besar-besaran, Hulbert menyarankan para pelawan agar berfokus pada zona optimisme dan pesimisme yang berlebihan ini. Jika harga emas memasuki salah satu zona ini dan bertahan di sana selama lebih dari satu atau dua hari, diyakini bahwa harga emas selanjutnya akan melakukan kebalikan dari konsensus pasar yang berlaku.