Emas Naik dibayangi rencana pidato Jerome Powell

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas ditutup turun dalam perdagangan Rabu (03/01/2018). Jatuhnya harga emas berlanjut hingga sesi pembukaan perdagangan Asia.

Ekspektasi terhadap penguatan Dolar AS paska risalah FOMC diumumkan, menjadi sentimen negative bagi harga emas. Indeks Dolar AS naik 0,35% menjadi 92,19. Harga emas terus terkoreksi setelah gagal bertahan dikisaran harga tertingginya.

Harga logam kuning mencapai level tertinggi sejak 15 September di $1.321,30 pada hari Rabu, namun turun karena dolar AS pulih dari posisi terendah 3 bulan. Kemudian harga emas terperosok lebih jauh setelah Federal Reserve merilis risalah rapat kebijakan Desember yang meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih banyak.

Dalam risalah pertemuan Bank Sentral AS pada Desember lalu, dikatakan ada beberapa ketidaksepakatan antara para pejabat. Kubu yang menginginkan kenaikan suku bunga secara gresif bersebarangan dengan kubu yang menginginkan kenaikan secara bertahap dengan menunggu kondisi ekonomi yang lebih baik.

Sementara itu, program pemotongan pajak yang di akhir tahun lalu disahkan dianggap sangat bermanfaat untuk ekonomi. PDB yang lebih tinggi dan belanja konsumen yang lebih tinggi akan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga, yang akan memberi tekanan pada harga emas.

Pada Kamis pagi ini harga emas turun ke $1.305,70 per troy ounce. Prospek teknikal jangka pendek dan aksi ambil untung juga terlihat menekan harga emas dari posisi terendah hampir 5 bulan di pertengahan Desember.

Secara teknikal, harga emas menunjukkan kondisi yang sedang jenuh. Indeks kekuatan relatif harga emas menyentuh level 75 pada hari Selasa. Ini merupakan angka tertinggi sejak September 2017. Diatas angka 70,  mengindikasikan harga komoditas tersebut jenuh beli sehingga akan memicu koreksi.

Sementara itu aktivitas pabrikan AS dilaporkan meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Desember, didorong oleh lonjakan pertumbuhan pesanan baru, sebagai sinyal kuat momentum ekonomi AS yang kokoh pada akhir 2017.

Pada perdagangan hari Kamis (04/01/2018), harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan koreksinya. Tekanan jual akan terjaga sekiranya harga $1.312 tidak tertembus. Target koreksi ada di harga $1300. (Lukman Hqeem)