ESANDAR, Jakarta – Harga Emas turun dalam perdagangan hari Kamis (28/03) secara tajam, menandai penurunan ketiga kalinya secara beruntun. Jatuhnya harga bahkan sampai menembus dibawah level psikologis $1300. Penguatan Dolar AS dan saham, menurunkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Untuk kontrak pengiriman bulan April, harga emas turun 1,47% , terbesar dalam empat minggu terakhir menjadi $1.290,10 per troy ons. Harga sempat berada di level $1.288,35.
Sinyal dovish yang dimunculkan oleh sejumlah bank sentral sebelumnya, pudar dengan kekuatan Dolar AS yang kembali mendapat dorongan dari potensi perundingan perdagangan AS – China yang akan berlangsung akhir pekan ini. Sebelumnya, emas mendapat dorongan kenaikan dengan kekhawatiran akan gangguan pertumbuhan ekonomi global. Jika kesepakatan ini tercapai, potensi perlambatan setidaknya bisa terhindari.
Alhasil Dolar AS menguat kembali dan membebani permintaan untuk emas, yang tidak menawarkan imbal hasil, dengan membuatnya lebih mahal untuk para pembeli yang tidak menggunakan dolar AS.
Namun demikian, penurunan harga emas itu masih dipandang sebagai koreksi sementara. Pasalnya, dalam jangka panjang, Emas masih menyimpan potensi kenaikan justru dari sikap lunak Bank Sentral AS yang tidak akan menaikkan suku bunga di tahun ini dan sekali kenaikan di tahun depan.
Koreksi yang wajar ini memberikan ruang konsolidasi harga emas, sebelum siap untuk menguat kembali dengan target utama mencapai harga kembali di $1350. Potensi jangka panjang, kenaikan harga bisa mengarahkan harga hingga ke antara $1.360 – $ 1.380. (Lukman Hqeem)