Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas turun pada perdagangan di hari Rabu (11/05/2022) ke level terendah dalam tiga bulan ini karena penguatan dolar AS yang terus menahan emas sementara investor menunggu data inflasi bulanan AS, yang dapat berdampak pada sikap kebijakan moneter Federal Reserve. Harga emas di bursa berjangka AS turun 0,2% menjadi $1.836,50.

Para pelaku pasar nampaknya berhati-hati sambil menunggu rilisan data indeks harga konsumen (CPI) AS untuk April akan dirilis pada 19:30 WIB. Diyakini bahwa pergerakan harga saat ini masih akan bolak-balik saja menjelang data CPI. Hasil riil yang lebih tinggi telah mendorong emas lebih rendah dan mendukung USD meskipun imbal hasil nominal berkurang.

Diyakini bahwa angka CPI akan mengalami kemunduran tajam dalam pertumbuhan bulanan, mendingin ke 0,2% di April dari 1,2% di bulan sebelumnya, dan peningkatan tahunan 8,1%. Indek Dolar melayang di dekat tertinggi 20 tahun baru-baru ini, membuat emas batangan yang dihargakan dengan greenback kurang menarik bagi pemegang mata uang Non Dolar.

Pejabat Fed pada hari Selasa memperkuat argumen mereka untuk rangkaian kenaikan suku bunga tercepat setidaknya sejak 1990-an untuk memerangi inflasi, sementara Presiden Joe Biden mendesak bank sentral AS untuk menjinakkan kenaikan harga yang katanya merugikan rumah tangga Amerika.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penyimpan nilai yang aman selama masa krisis politik dan ekonomi, tetapi sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS jangka pendek, yang meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan dengan hasil nol.