ESANDAR, Jakarta – Harga emas tetap bergerak di dekat level tertinggi empat bulan, ditengah melemahnya dolar AS. Tidak akan ada perdagangan lantai bursa komoditas di Comex pada hari Senin karena liburan Hari Martin Luther King di AS. Pada perdagangan elektronik, harga emas bergerak naik dari $1.336,40 ke $1.344,55 kemudian berakhir lebih tinggi 0,21 persen dibandingkan penutupan sesi sebelumnya.
Dolar AS semakin terjungkal setelah para pelaku pasar mengabaikan data pada hari Jumat yang menunjukkan bahwa harga konsumen AS yang mendasari mencatat kenaikan terbesarnya dalam 11 bulan di bulan Desember, menambah ekspektasi inflasi di negara itu akan meningkat tahun ini. Indeks Dolar AS ditutup negatif di 90,43.
Perhatian pelaku pasar akan tertuju data Empire State Manufacturing Index. Data tersebut adalah indikator utama kesehatan ekonomi yang mengukur reaksi kalangan bisnis terhadap kondisi pasar. Perubahan sentimen para pebisnis AS dapat menjadi sinyal awal aktivitas ekonomi masa depan seperti pengeluaran, perekrutan dan investasi. Data tersebut dihimpun dari survei terhadap sekitar 200 produsen di negara bagian New York yang meminta para responden untuk menilai tingkat relatif dari kondisi bisnis secara umum.
Pada bulan lalu data tersebut berada di 18,0 dan kali ini para ekonom memperkirakan akan terjadi kenaikan menjadi 18,5 yang berarti ada peluang bagi dolar AS untuk rebound jika datanya sesuai perkiraan tersebut atau jika dapat lebih tinggi dari angka yang diprediksi.
Sejauh ini harga emas masih tren naik berusaha kembali melewati level tertinggi sesi Senin di 1344.55, mendekati level resisten di 1345.20. Target kenaikan masih di $1.350 sementara koreksi atas ambil untung akan membawa Emas kembali ke 1336.20. (Lukman Hqeem)