Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Emas bertahan di bawah $1.800 per ons pada hari Selasa, tetap di bawah tekanan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunga hingga tahun depan di tengah komitmennya untuk menurunkan inflasi. Setelah pekan lalu Federal Reserve menaikkan suku bunga 50 basis poin, yang lebih moderat, mereka memproyeksikan tingkat akhir suku bunga adalah 5,1% di tahun depan. Target ini  lebih tinggi dari yang ditunjukkan sebelumnya dalam rancangan dot plot.

Setelah The Fed, Bank Sentral Eropa mengikutinya dengan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dan menandakan lebih banyak kenaikan dalam upaya menurunkan inflasi ke tingkat yang berkelanjutan. Begitu juga otoritas moneter di Inggris, Swiss, Norwegia, dan Filipina juga memperketat kebijakan di minggu lalu.

Harga emas sempat menemukan pembeli baru setelah mempertahankan pergerakan harga diatas level support Daily Moving Average (DMA) 200 di level kritis di $1.785. Logam mulia kembali mengincar level harga $1.800 sebagai target kenaikan terbaru. Tekanan jual yang berkelanjutan dapat membawa harga emas ke bawah DMA 21 di $1.777

Memang Bull sekarang berusaha menembus di atas resisten $1.800, dimana target kenaikan berikutnya di $1.810. Peluang pembelian baru akan muncul di atas harga terakhir, membuka potensi kenaikan jangka pendek ke $1.815. Sebaliknya, tarikan harga yang menembus DMA 200 di $1777 akan membuka peluang harga turun ke $1.750, sekaligus level psikologis.