Harga emas hanya turun tipis, risalah FOMC dianggap tidak banyak berpengaruh. (Lukman Hqeem/ foto Istimewa)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga Emas berakhir dengan kerugian karena kenaikan di bursa saham dan penguatan dolar AS pada perdagangan hari Selasa (08/01). Hal ini membantu mengurangi daya tarik logam mulia sebagai aset surgawi, setidaknya dalam jangka pendek.


Untuk kontrak pengiriman bulan Februari di bursa Comex turun $ 4, atau 0,3%, menetap di $ 1.285,90 per troy ons. Penurunan ini mengembalikan lagi semua kenaikan dari hari sebelumnya.
Menurunnya emas memang tak terhindarkan karena penguatan Dolar AS dan naiknya bursa saham akibat aksi beli kembali.

Sentimen penurunan Emas juga terjadi sebagai akibat kekecewaan investor atas kontrak Februari yang tidak juga mencapai harga $ 1.300 sehingga investor beralih minat untuk bertransaksi di kontrak April.


Indek Dow Jones naik, setelah bursa saham komoditi tutup. Investor melakukan aksi beli dengan harapan kemenangan ketiga sesi berturut-turut oleh keyakinan mereka atas hasil perundingan AS – China di Beijing.


Indek Dolar AS naik 0,3% pada 95,917, mendinginkan permintaan untuk Emas. Melemahnya Dolar AS pada perdagangan sebelumnya, menjadi sumber kekuatan Emas untuk naik. Kini pendulum berubah dimana dolar AS telah bergerak naik kembali.

Komoditas dengan harga dalam dolar sering kali bertransaksi terbalik dengan dolar, karena pergerakan dalam unit A.S. dapat memengaruhi daya tarik komoditas tersebut kepada pemegang mata uang lainnya.


Pun demikian, pandangan positif akan harga emas untuk dapat naik kembali tidak sirna dengan penurunan harga saat ini. Ada harapan bahwa volatilitas di bursa saham berkelanjutan sehingga membuka peluang risk aversion.


Disisi lain, kenaikan harga emas juga dapat terwujud seiring dengan meningkatnya investasi sebagai akibat dari kegelisahan pasar setelah tanda-tanda resesi menguat. Latar belakang ini bisa mengembalikan permintaan safe-haven kepada Emas.

Sementara hubungan emas yang ketat dengan dolar AS bisa mengendur dan membuatnya tidak bergantung pada kebijakan moneter AS. Kedepannya, harga emas masih memendam harapan untuk menguat kembali diatas harga $1300 hingga $1350 ditahun ini. (Lukman Hqeem)