ESANNDAR – Harga emas melayang menyamping pada hari Senin karena investor terjebak di antara kekhawatiran lonjakan virus Delta yang sangat menular dan ekspektasi kenaikan suku bunga awal oleh Federal Reserve AS. Emas yang tidak memberikan imbal hasil, yang juga dipandang sebagai investasi yang aman selama masa yang tidak pasti, cenderung tidak disukai investor saat suku bunga naik.
Pada perdagangan emas di pasar spot Asm harga stabil di $1.779,70 per troy ons pada Selasa (29/06/2021) dinihari. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka AS, harga emas ditutup naik 0,2% pada $1.780,70.
Ada kekhawatiran yang berkembang tentang penyebaran varian Delta dari virus corona, yang membawa kembali sedikit tawaran ke pasar emas dari perspektif safe-haven. Meskipun, tidak ada aksi berlanjut karena serangkaian retorika baru-baru ini sehubungan dengan potensi pengurangan pembelian aset oleh Fed AS. Emas memang mengalami penurunan intraday terbesar dalam lima bulan setelah Fed mengisyaratkan pengetatan kebijakan lebih awal dari yang diharapkan pada 16 Juni.
Sementara itu, indek saham S&P 500 dan Nasdaq mencapai level rekor, hal ini membatasi potensi kenaikan harga emas batangan. Tak heran bila saat ini harga masih tertahan di bawah level $ 1.800. Para investor masih menunggu data non-farm payrolls AS yang akan dirilis pada hari Jumat.
Potensi laporan pekerjaan yang lebih kuat minggu ini dapat menghambat aliran positif ke emas untuk saat ini. Dalam konteks ini, emas belum sepenuhnya keluar dari kesulitan, dengan penurunan lainnya menuju wilayah $1.730 per ons membuka pintu untuk putaran penjualan Commodity Trading Advisor lainnya.