Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas bertahan stabil pada hari Senin (25/10/2021) setelah memangkas kenaikan di sesi sebelumnya pada komentar kepala Federal Reserve AS Jerome Powell bahwa inflasi dapat mereda tahun depan dan bank sentral berada di jalur untuk mulai mengurangi stimulusnya. Harga emas di pasar spot sedikit berubah pada $1.792,95 per ons pada 08:48 WIB. Emas di bursa berjangka AS turun 0,1% menjadi $1.793,70.

Harga emas reli ke level tertinggi sejak awal September pada hari Jumat sebelum memangkas kenaikan pada komentar Guberenur Federal Reserve Jerome Powell tentang tapering. Powell mengatakan belum saatnya The Fed menaikkan suku bunga, apalagi mengingat lapangan kerja masih rendah.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi, meskipun pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, yang diterjemahkan menjadi biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegang emas yang tidak membayar bunga. Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan pada hari Minggu bahwa Amerika Serikat tidak kehilangan kendali atas inflasi, dan inflasi dapat kembali normal pada paruh kedua tahun depan. Tekanan emas berlanjut, ketika dolar AS stabil setelah menderita kerugian mingguan tertajam dalam lebih dari sebulan. Dolar yang lebih kuat membuat emas batangan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Para spekulan memangkas posisi beli bersih mereka dalam emas dalam seminggu hingga 19 Oktober, menurut data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS yang dirilis pada hari Jumat. Pelaku pasar sekarang mengamati pertemuan Bank of Japan dan European Central Bank (ECB) pada hari Kamis. Tak satu pun dari kedua bank sentral diharapkan mengubah kebijakan tetapi indikator pasar menunjukkan inflasi yang lebih tinggi daripada panduan ECB.