ESANDAR, Jakarta – Harga emas naik dari level terendah lebih dari empat bulan yang dicapai dalam sesi perdagangan sebelumnya, didorong kenaikan harga minyak. Disisi lain, penurunan dolar AS dan beberapa kelemahan dalam indeks saham patokan juga memperkuat laju kenaikan harga emas. Indeks Dolar AS sendiri turun 0,2%.
Harga emas untuk pengiriman bulan Juni naik $ 1,60, atau 0,1%, menjadi menetap di $ 1,277.60 per ounce. Itu diselesaikan Kamis pada $ 1.276, penyelesaian terendah untuk kontrak paling aktif sejak 26 Desember.
Emas kehilangan 1,5% untuk liburan pendek-minggu, dengan pasar keuangan ditutup untuk Jumat Agung. Itu menandai kerugian mingguan keempat emas berturut-turut, dengan lonjakan angka ritel AS memberikan dukungan untuk dolar dan menumpulkan daya tarik logam mulia.
Harga minyak melonjak pada perdagangan hari Senin di tengah laporan bahwa AS akan mengumumkan akhir keringanan bagi negara-negara untuk mengimpor minyak Iran, sebagai bagian dari upaya pemerintah Trump untuk mendorong ekspor Iran ke nol. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei menguat lebih dari 2% dalam transaksi Senin.
Sementara dalam perdagangan di bursa saham AS, Indek Dow Jones turun 0,2%. Perdagangan bursa semakin berhati-hati karena investor menghadapi minggu penting dengan sejumlah laporan keuangan emiten dan data ekonomi penting diakhi pekan ini.
Jika harga emas dapat bertahan di atas $ 1.275, besar kemungkinannya untuk bergerak lebih tinggi dari sini. Sebaliknya dengan kecenderungan perdagangan bursa saham, harga emas juga berpeluang turun sedikit menguji harga penting di $ 1.260. Investor harus tetap waspada dengan tren pembalikan global di Q2. (Lukman Hqeem)