ESANDAR – Harga emas naik tipis pada perdagangan di hari Selasa (28/09/2021), didukung oleh kekhawatiran atas kemungkinan dampak dari krisis pengembang yang sarat utang China Evergrande, meskipun penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil Treasury AS membuat logam mulia dalam kisaran perdagangan yang sempit.
Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $1.751,96 per troy ons pada 10 : 12 WIB, sementara emas di bursa berjangka AS bergerak datar di $1.752.70.
Emas tampaknya puas dengan kisaran antara $1.740 dan $1.760 saat ini dimana para pembeli Asia menambah long pada penurunan dengan Evergrande dan kekhawatiran pertumbuhan China mendorong pembeli regional untuk menambah bobot emas sebagai permainan surga. Namun, emas masih tetap memiliki potensi jual ditengah reli saat ini.
China Evergrande memiliki waktu 30 hari untuk melakukan pembayaran sebelum gagal bayar, sementara unit manajemen kekayaannya sekarang sedang diselidiki.
Tren kenaikan harga emas didorong krisis evregrande ini harus terbatasi dengan penguatan greenback disisi lain. Sementara kenaikan imbal hasil Treasury AS 10-tahun di dekat puncak tiga bulan, yang disentuh pada hari Senin turut membebani harga emas, setelag ada sinyal Federal Reserve AS bergeser ke arah kebijakan yang lebih ketat.
Pejabat bank sentral AS mengaitkan pengurangan pembelian obligasi bulanan Federal Reserve dengan pertumbuhan pekerjaan yang berkelanjutan, dengan laporan ketenagakerjaan September sekarang menjadi pemicu potensial untuk “lancip” obligasi bank sentral.
Jerome Powell, Gubernur Bank Sentral AS akan bersaksi di kemudian hari di hadapan Kongres tentang respons kebijakan bank sentral terhadap pandemi. Powell mengatakan bank sentral akan bergerak melawan inflasi yang tidak terkendali jika diperlukan.
Emas yang dianggap sebagai asset lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga.