ESANDAR – Harga emas naik pada awal perdagangan di hari Senin (30/12/2024), dimana para investor tengah menantikan prospek suku bunga Federal Reserve AS dan kebijakan tarif Presiden terpilih Donald Trump, yang dapat membentuk lintasan logam tersebut pada tahun 2025. Harga emas spot naik 0,2% menjadi $2.626,30 per ons pada pukul 10:18 WIB. Harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi $2.638,70.
Indeks dolar AS sendiri bergerak agak datar, membantu emas mempertahankan pergerakan menyampingnya. Ketegangan geopolitik telah menjadi faktor utama dalam tren naik emas tahun ini dan kemungkinan masih akan menjadi bagian dari narasi pada tahun 2025, terutama dengan masuknya Trump. Pelaku pasar sekarang bersiap untuk perubahan kebijakan besar, termasuk potensi tarif, deregulasi, dan perubahan pajak pada tahun 2025 saat Presiden terpilih Trump kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari.
Emas batangan telah naik lebih dari 27% sepanjang tahun ini dan mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di $2.790,15 pada tanggal 31 Oktober, didorong oleh pelonggaran suku bunga Fed yang signifikan, termasuk pemotongan suku bunga besar-besaran pada bulan September, bersama dengan meningkatnya ketidakpastian geopolitik.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap gejolak geopolitik dan inflasi. Bank sentral AS telah memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin tahun ini, tetapi mengisyaratkan akan ada lebih sedikit pemangkasan pada tahun 2025. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Dalam jangka pendek, hingga awal tahun baru, pergerakan harga diyakini akan tetap lesu seperti ini. Aktivitas perdagangan diperkirakan akan tetap sepi pada akhir tahun