ESANDAR, Jakarta – Harga emas naik pada perdagangan awal minggu ini. Saat ini menyentuh level tertinggi di $1335. Kenaikan lemahnya Dolar AS. Indek Dolar masih dibawah 90.
Saat ini Indek Dolar AS berada di 89,888, meningkat hampir 0,9 persen pada minggu lalu dan menjauh dari level terendah tiga tahun di level 88,25 pada 16 Februari. Optimisme penguatan Dolar berdasarkan asumsi bahwa aksi jual dolar AS telah berlebihan. Sementara dalam risalah Komisi Pasar Bebas Federal (FOMC) the Federal reserve pada bulan Januari, memberikan nada optimis kenaikan suku bunga.
Sementara itu, pasar juga menunggu pidato Gubernur Utama The Federal Reserve Jerome Powell di DPR AS. Dari pidato ini, diharapkan ada sinyalemen kebijakan moneter dan proyeksi ekonomi AS. Ini akan menandai babak baru kepemimpinan The Federal Reserve dibawah nahkoda Jerome Powell.
Sebagian besar pejabat tinggi Federal Reserve tetap optimis dengan ekonomi AS. Mereka melihat aksi jual di bursa saham baru-baru ini dan kekhawatiran tentang lambatnya laju inflasi, tidak akan menghalangi rencana kenaikan suku bunga yang telah ditetapkan sebelumnya.
Meski demikian, kenaikan suku bunga The Fed akan dibayangi aksi serupa oleh bank sentral lainnya. Bank of England (BoE) misalnya, mengatakan bahwa mereka mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Hal ini terjadi jika kenaikan upah meningkat, sebagaimana dilansir dari surat kabar Sunday Times pada hari Sabtu (24/02/2018).
Sejumlah besar para manajer investasi dilaporkan telah menambah posisi beli emas dalam perdagangan di pasar berjangka. Mereka kemudian menahan kontrak tersebut, demikian menurut data Komisi Perdagangan Komoditas AS (CFTC) pada hari Jumat (23/02/2018). Sementara SPDR Gold Trust, ETF terbesar di dunia, mengatakan kepemilikan emasnya naik 0,18 persen menjadi 829,26 ton pada hari Jumat dari 827,79 ton pada hari Kamis.
Hari ini, harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan kenaikannya. Meski dalam perdagangan yang bolak-balik, harga emas berpotensi dalam kisaran $1.335 – 1.342. (Lukman Hqeem)