Emas Naik dibayangi rencana pidato Jerome Powell

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas naik pada hari Senin (03/03/2025), dibantu oleh melemahnya kembali dolar AS. Disisi lain, keterlambatan dalam mencapai perdamaian di Ukraina dan kekhawatiran atas kebijakan tarif AS memicu permintaan logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman.

Emas di pasar spot naik 0,3% menjadi $2.866,19 per ons pada pukul 12:25 WIB. Emas berjangka AS naik 1% menjadi $2.875,80.

Indek dolar AS turun 0,4% dari level tertinggi lebih dari dua minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Perdagangan emas bernada bullish di awal sesi Asia kemungkinan didorong oleh faktor risiko geopolitik karena penolakan kesepakatan damai yang diantisipasi antara Ukraina dan Rusia.

Pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dengan Presiden AS Donald Trump berakhir dengan bencana pada hari Jumat, menambah ketidakpastian pada pasar keuangan yang sudah gelisah karena melemahnya data ekonomi dan volatilitas seputar kebijakan perdagangan AS.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pada hari Minggu bahwa tarif pada Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku pada hari Selasa, tetapi Trump akan menentukan apakah akan tetap pada tingkat yang direncanakan sebesar 25%. Trump mengatakan ia akan menambahkan tarif 10% lagi pada barang-barang Cina pada hari Selasa, yang secara efektif menggandakan bea 10% yang dikenakan pada tanggal 4 Februari.

Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa belanja konsumen AS secara tak terduga turun pada bulan Januari, tetapi kenaikan inflasi dapat memberikan alasan bagi Federal Reserve untuk menunda pemotongan suku bunga untuk beberapa waktu.

Meskipun emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik, emas batangan kehilangan daya tariknya dalam lingkungan suku bunga tinggi.