Harga emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas berjangka berakhir lebih tinggi pada hari Senin, mendapatkan dorongan karena imbal hasil Treasury turun dan dolar melemah, mengangkat permintaan investor untuk logam mulia. Indeks Dolar AS melemah, harga Obligasi AS naik, mengirim imbal hasil lebih rendah, dan harga energi lebih rendah. Ketiga kondisi tersebut semakin kuat dengan aksi risk-off sehingga mendorong harga emas naik.

Harus diakui bahwa katalis untuk menggerakkan harga emas adalah penurunan di Indek S&P 500. Investor juga terus mengukur prospek untuk apa yang disebut perjanjian perdagangan AS-China fase satu. Meskipun sangat sulit untuk memprediksi putaran berikutnya. Harga Emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember di Comex naik $ 3,40, atau 0,2%, menjadi menetap di $ 1,471.90 per ounce setelah diperdagangkan serendah $ 1,456.60 selama sesi.

Sebagaimana dikabarkan pada berita pekan lalu bahwa China mengakhiri larangan impor unggas AS dan dapat bersiap untuk membeli daging AS karena penyakit babi yang mengamuk dapat mengakibatkan kuota pembelian pertanian menjadi bertemu. Oleh karena itu, ditengah kenaikan harga emas saat ini masih ada kekhawatiran tentang apa yang akan membawa situasi perdagangan dalam minggu ini dimana ada tanda-tanda kemajuan lebih lanjut yang berpotensi melemparkan emas kembali ke $ 1.450.

Emas berada di bawah tekanan baru dalam transaksi Senin pagi setelah kantor berita Xinhua mengatakan adanya panggilan telepon di akhir pekan antara Wakil Perdana Menteri Liu He, negosiator perdagangan utama negara itu, dengan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin sebagai “konstruktif.”

Indek bursa saham A.S. sedikit lebih tinggi karena emas berjangka diselesaikan Senin, tetapi telah sedikit melemah dalam transaksi sebelumnya setelah CNBC melaporkan bahwa para pejabat Cina tetap bermasalah dengan komentar oleh Presiden Donald Trump yang mengindikasikan tidak akan ada pengembalian tarif yang ada sebagai bagian dari perjanjian.

Indeks Dolar AS juga turun 0,3%, sementara imbal hasil obligasi tenor 10-tahun turun 2,6 basis poin menjadi 1,8092%, meningkatkan daya tarik emas bagi kalangan investor. Namun, sejumlah analis masih melihat peluang bearish dan kenaikan saat ini dianggap cukup rentan oleh keyakinan bahwa perundingan dagang antara AS – China bisa tercapai.

Ada dua hal besar yang bisa membuat harga emas tetap bersinar saat ini, kisruh soal Brexit yang tak berkesudahan dan potensi kegagalan perundingan dagang AS – China itu sendiri. Meski sejak akhir musim panas, emas siap untuk mundur, namun penurunan saat ini masih belum bisa menjadikannya masuk dalam tren bearish. (Lukman Hqeem)