Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas bergerak datar di dekat level terendah dalam tujuh minggu ini pada perdagangan di hari Rabu (29/09/2021), setelah sebelumnya jatuh tajam akibat tekanan penguatan dolar dan imbal hasil Treasury AS. Kedua asset ini melonjak setelah ada kenaikan ekspektasi atas suku bunga yang bisa dilakukan lebih awal dari yang diantisipasi pasar sebelumnya.

Pada perdagangan di pasar spot, harga emas bergerak datar di $1.735,17 per troy ons pada pukul 08:23 WIB. Pada hari Selasa harga sempat turun ke level terendah sejak 11 Agustus menjadi $1.726,19. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka AS, harga eas hanya sedikit berubah pada $1.735,90.

Indeks dolar AS melayang di dekat level tertinggi lebih dari 10 bulan, yang disentuh pada hari Selasa. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun bertahan mendekati puncak lebih dari tiga bulan, meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan tanpa bunga.

Direktur Federal Reserve wilayah St. Louis James Bullard pada hari Selasa memperingatkan inflasi yang tinggi mungkin memerlukan langkah-langkah yang lebih agresif oleh bank sentral, termasuk dua kenaikan suku bunga pada tahun 2022.

Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan ekonomi AS masih jauh dari mencapai lapangan kerja maksimal, komponen kunci dari persyaratan bank sentral untuk menaikkan suku bunga.

Data ekonomi lainnya menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah tujuh bulan pada bulan September karena peningkatan tanpa henti dalam kasus COVID-19 memperdalam kekhawatiran tentang prospek jangka pendek ekonomi.

Impor emas bersih China melalui Hong Kong pada bulan Agustus turun sedikit dari bulan sebelumnya, data Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong menunjukkan pada hari Selasa.

Perhatian pasar dalam hari ini akan ditujukan ke rilsi data kepercayaan konsumen Uni Eropa. Kemudian pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell, Presiden ECB Christine Lagarde, Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda dan Gubernur Bank of England Andrew Bailey yang akan berbicara di Forum ECB tentang Perbankan Sentral.