Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas naik pada perdagangan di hari Selasa (18/02/2020) ke level tertinggi sejak 2013, karena berlanjutnya kekhawatiran atas epidemi COVID-19 di China yang menekan bursa saham dan memicu permintaan untuk aset safe haven, termasuk emas dan Obligasi AS.

Emas menemukan daya apung dari peningkatan risk aversion, sebagaimana tercermin dalam jatuhnya bursa saham dan menurunnya imbal hasil obligasi. Harga emas terus melawan dolar AS, yang dalam posisi tertinggi 4½ bulan. Emas untuk pengiriman April, di Comex naik $ 17,20, atau 1,1%, menjadi menetap di $ 1,603.60 per ounce setelah menyentuh tertinggi di $ 1,608.20. Itu menandai level penyelesaian tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak Maret 2013, menurut data FactSet.

Ada potensi kenaikan emas lebih lanjut dalam minggu ini dan selanjutnya, pada breakout dan swing point diatas $ 1.600. Ayunan melewati $ 1.600 dapat menyebabkan harga bergerak jauh lebih tinggi, dimana target penting selanjutnya di $ 1.700 hingga $ 1900 ikut menjadi sasaran dalam beberapa bulan mendatang. Tetapi kegagalan untuk melakukan breakout akan menyebabkan emas berkonsolidasi di sekitar $ 1.500.

Sejumlah sentiment positif mendukung saat ini, diantaranya adalah posisi kurva imbal hasil Treasury AS sekarang yang menghasilkan imbal hasil negatif, jika Anda sekarang memperhitungkan inflasi. Hasil nyata negatif dengan tingkat penurunan adalah lebih banyak bahan bakar untuk harga emas, pada akhirnya, mencapai rekor tertinggi dalam dolar AS.

Indeks saham patokan A.S. diperdagangkan lebih rendah pada Selasa karena emas berjangka ditutup, bergabung dengan ekuitas global, setelah Apple Inc. mengatakan Senin malam bahwa wabah virus di China akan merusak hasil kuartal kedua.

Permintaan akan asset safe haven menurunkan imbal hasil obligasi, dimana imbal hasil Obligasi AS tenor 10-tahun turun 4,1 basis poin menjadi 1,546%. Hasil yang lebih rendah dapat meningkatkan daya tarik emas dengan mengurangi biaya peluang dari memegang aset yang tidak menghasilkan.

Dolar AS menguat sehingga membatasi kenaikan emas. Indeks Dolar AS naik 0,4% menjadi 99,396, setelah diperdagangkan pada level tertinggi lebih dari empat bulan. Dolar yang lebih kuat dapat menjadi hambatan bagi emas dan komoditas lain yang dihargai dalam unit ini, menjadikannya lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.

Dalam berita ekonomi, indeks kondisi bisnis Empire State Federal Reserve New York naik 8,1 poin menjadi 12,9 pada Februari, level tertinggi sejak Mei lalu. Harga emas bergerak naik segera setelah data ini dirilis pada Selasa pagi, setelah turun lebih rendah tepat di depan data.