Harga emas naik setelah angka NFP mengecewakan

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Emas mengalami perdagangan yang bergejolak di akhir pekan kemarin dan kini masih menunjukkan bias negatif setelah tidak mampu menembus level resistance kunci jangka pendek. Harga bahkan mencapai titik terendah setelah pidato Jerome Powell di Jackson Hole dan kini berusaha bangkit kembali.

Harga mencapai titik terendah di kisaran $ 1730, terendah dalam tiga hari dan kemudian rebound namun selanjutnya gagal menembus area kritis $1750. Mengawali perdagangan di minggu terakhir bulan ini, harga kemudian berada di wilayah negatif dan menguji level support $1720.

Potensi rebound emas memang masih ada di atas $1750. Jika emas berhasil menembus dengan kuat di atas $1755, prospek intraday bisa berubah, dimana logam mulia dapat mengincar kembali $1770 per troy ons.

Pergerakan harga emas selanjutnya perlu memperhatikan gerak imbal hasil Obligasi AS yang kini bergerak tanpa arah yang jelas. Imbal hasil 2-tahun melonjak ke 3,45% dan kemudian ditarik kembali ke 3,40% sementara imbal hasil 10-tahun melayang di sekitar 3,04%, di bawah level sebelum pidato Powell.

Ketua Fed ini menyebutkan bahwa suku bunga yang lebih tinggi akan bertahan untuk beberapa waktu dan menambahkan “catatan sejarah sangat memperingatkan terhadap kebijakan pelonggaran prematur”. Nada Powell kali ini dipandang “hawkish”.

Secara terpisah, dalam laporan terbaru menunjukkan angka yang lebih baik dari yang diharapkan dalam Indeks Sentimen Konsumen oleh Universitas Michigan untuk Agustus yang berada di 58,2 melawan konsensus pasar di 55,2.

Data lain juga menunjukkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti turun pada bulan Juli sebesar 0,1% secara tak terduga, tingkat tahunan turun dari 6,8% pada bulan Juni menjadi 6,3% terhadap ekspektasi 7,4%.