Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam enam bulan pada perdagangan di hari Selasa (27/12/2022) karena optimisme seputar keputusan China yang merupakan konsumen emas global utama. China memutuskan untuk lebih melonggarkan pembatasan COVID-19 membebani dolar, sementara patokan A.S. menghasilkan keuntungan yang terbatas. Harga emas di pasar spot melonjak 1,1% menjadi $1.816,69 per ons pada pukul 13:52 ET, naik menjadi $1.832,99 di awal sesi, level tertinggi sejak 27 Juni. Sementara emas di bursa berjangka AS menetap 1,1% pada $1,823.1.
Emas mengikuti keputusan China untuk lebih melonggarkan pembatasan COVID, karena antisipasi permintaan yang lebih tinggi dari wilayah tersebut dan meskipun imbal hasil meningkat. Indek dolar AS sendiri naik lebih rendah dan imbal hasil 10-tahun patokan bertahan mendekati level tertinggi dalam lebih dari sebulan.
Emas telah naik hampir $200 setelah jatuh ke level terendah lebih dari dua tahun pada akhir September, karena ekspektasi tentang kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Fed meredupkan daya pikat dolar dan menurunkan biaya peluang memegang emas batangan, yang tidak memberikan bunga.
China selaku konsumen emas teratas China melonggarkan aturan karantina, dalam langkah besar menuju pelonggaran pembatasan di perbatasannya, yang sebagian besar telah ditutup sejak 2020.
Bullish emas berjangka memiliki keuntungan teknis jangka pendek secara keseluruhan. Harga berada dalam tren naik tujuh minggu pada grafik harian, dengan resistensi pertama di $1,825 per ons.